Menjalani gaya hidup minimalis bukan hanya soal punya barang lebih sedikit, tetapi juga tentang menyederhanakan hidup agar lebih produktif. Dengan mengurangi gangguan dan menyusun prioritas dengan jelas, Anda bisa bekerja lebih efektif tanpa merasa kewalahan.
Melansir This Evergreen Home, berikut sepuluh kebiasaan minimalis yang bisa membantu Anda bekerja lebih efektif dan efisien:
BACA JUGA: Terapkan Frugal Minimalisme untuk Hidup Lebih Hemat dan Sederhana
Rutin Merapikan dan Menyortir Barang
Menyimpan terlalu banyak barang bisa membuat ruang terasa sesak dan pikiran mudah terdistraksi. Itulah sebabnya, minimalis memiliki kebiasaan rutin menyingkirkan barang yang sudah tidak lagi dipakai.
Dengan lingkungan yang lebih rapi, Anda bisa lebih fokus pada pekerjaan penting karena tidak perlu membuang-buang waktu untuk mencari barang atau membersihkan area kerja yang penuh secara terus-menerus.
Fokus pada Hal yang Benar-benar Penting
Minimalis tahu persis apa yang menjadi prioritas mereka, bahkan tidak segan untuk mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tak sejalan dengan tujuan. Dengan tidak membagi energi ke terlalu banyak hal, Anda bisa lebih produktif dan menyelesaikan pekerjaan yang benar-benar penting.
Menyederhanakan Daftar Tugas
Daripada membuat daftar tugas yang panjang dan melelahkan, minimalis hanya mencantumkan 3–5 tugas utama setiap hari. Dengan begitu, Anda bisa menghindari perasaan kewalahan dan memastikan bahwa yang dikerjakan benar-benar penting, bukan sekadar menyibukkan diri.
Membangun Rutinitas yang Jelas
Minimalis bukan mengandalkan motivasi sesaat untuk menjadi produktif, melainkan membangun kebiasaan dan sistem yang membantu agar tetap on track, seperti jadwal kerja yang tertata rapi. Dengan cara ini, Anda tak perlu membuang energi untuk memikirkan hal-hal kecil setiap hari.
Mengurangi Gangguan Digital
Terlalu banyak notifikasi, email yang menumpuk, atau file yang berantakan bisa memperlambat pekerjaan. Minimalis pun mengelola perangkat digital lebih teratur dengan menghapus aplikasi yang tidak perlu, mengarsipkan email penting, dan menjaga tampilan desktop tetap rapi agar bisa bekerja lebih fokus.
BACA JUGA: 5 Manfaat Rebahan di Lantai untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Memilih Kualitas daripada Kuantitas
Produktivitas bukan soal menyelesaikan banyak tugas, tapi memastikan bahwa yang dikerjakan benar-benar bernilai. Minimalis lebih memilih bekerja dalam waktu singkat tetapi dengan fokus penuh, dibanding menghabiskan berjam-jam dalam kondisi setengah produktif karena banyak gangguan.
Mengerjakan Tugas Sejenis dalam Satu Waktu
Minimalis sering menggunakan metode batching, yaitu mengerjakan tugas-tugas sejenis dalam satu waktu. Dengan cara ini, Anda bisa lebih fokus karena tidak terus-menerus berpindah tugas yang membuat energi cepat habis.
Tidak Terobsesi dengan Kesempurnaan
Banyak orang terlalu sibuk mencari cara kerja yang “paling sempurna” sampai akhirnya menjadi wacana semata. Minimalis menghindari jebakan ini dengan prinsip “cukup baik sudah cukup”, yang berarti lebih fokus menyelesaikan pekerjaan dengan cara efektif daripada terus-menerus memperbaiki hal yang nggak perlu.
Menyisakan Waktu Luang dalam Jadwal
Jadwal yang terlalu padat justru bisa membuat stres dan menurunkan produktivitas. Minimalis menyisakan waktu luang dalam sehari untuk beristirahat atau berpikir kreatif. Dengan begitu, Anda bisa tetap segar dan siap menghadapi tantangan tanpa kelelahan berlebihan.
Mendelegasikan dan Mengotomatisasi Tugas
Minimalis sadar bahwa mereka tidak harus ngerjain semuanya sendiri. Jika ada tugas yang bisa diotomatisasi seperti membayar tagihan atau diserahkan ke orang lain, mereka melakukannya. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada pekerjaan yang benar-benar butuh perhatian.
Editor: Ranto Rajagukguk