Google diam-diam memasuki dunia perfilman dan televisi dengan mendirikan studio produksi bernama 100 Zeroes. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Google untuk menjadikan teknologi mereka, seperti Android, terlihat lebih keren dan menarik bagi generasi muda.
100 Zeroes adalah hasil kerja sama jangka panjang antara Google dan Range Media Partners, sebuah perusahaan bakat dan produksi yang telah menghasilkan film-film, seperti “A Complete Unknown” dan “Longlegs”. Dirangkum dari AndroidAuthority, Selasa (6/5/2025), tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk mendukung dan memproduksi berbagai konten, baik yang bersifat fiksi maupun non-fiksi, yang dapat mempromosikan teknologi-teknologi terbaru dari Google, termasuk kecerdasan buatan dan fitur-fitur seperti Immersive View.
BACA JUGA: Google Tingkatkan Fitur Edit Gambar di Chatbot Gemini
Salah satu proyek awal yang didukung oleh “100 Zeroes” adalah film horor independen berjudul “Cuckoo”. Selain itu, Google juga meluncurkan program “AI On Screen” yang bertujuan untuk memproduksi film pendek bertema kecerdasan buatan, dengan harapan beberapa di antaranya dapat dikembangkan menjadi film panjang.
Menariknya, Google tidak berencana untuk mendistribusikan konten-konten ini melalui YouTube. Sebaliknya, mereka berencana untuk menjual proyek-proyek tersebut ke studio-studio tradisional dan platform streaming besar seperti Netflix.
Langkah ini menunjukkan bahwa Google ingin menyampaikan pesan mereka melalui media hiburan yang sudah mapan, tanpa terlalu menonjolkan merek mereka secara langsung.
BACA JUGA: Google Uji Coba Fitur AI untuk Belajar Bahasa Asing secara Lebih Personal
Ini bukan langkah pertama Google masuk industri perfilman. Pada tahun 2019, di bawah naungan Google memiliki YouTube Originals yang beroperasi di bawah YouTube.
Namun, tak lama, proyek ini ditinggalkan perusahaan. Saat itu, perusahaan sempat memroduksi serial perdananya yang berjudul “Wayne”.
Serial itu bercerita tentang remaja laki-laki yang harus mengasuh ayahnya yang menderita kanker. Ketika ayahnya meninggal, perjalanan remaja ini berubah banyak.
Melihat rekam jejak perusahaan, rasanya impian Google bersaing di kancah streaming sudah tutup buku beberapa tahun lalu. Lewat 100 Zeroes, Google berharap dapat mengubah persepsi publik terhadap produk dan layanan mereka, menjadikannya lebih relevan dan menarik di mata generasi muda.
Editor: Ranto Rajagukguk