A Business Proposal versi Indonesia tayang di bioskop mulai 6 Februari 2025 dengan pencapaian kurang memuasakan, yang mana hanya berhasil menarik 6.894 penonton pada hari pertama. Sejak awal, film ini memang menuai kontra terkait pendekatan para cast dalam mendalami karakter.
Abidzar Al Ghifari, pemeran Utama (versi Indonesia dari Kang Tae Moo), secara terang-terangan mengaku tak berusaha meniru karakter dari serial aslinya. Alih-alih menonton versi asli drama Korea, ia lebih memilih membangun karakternya sendiri bersama sutradara.
“Gue sempat nonton di episode satu, cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama director,” ujarnya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: 5 Film Indonesia yang Adaptasi Cerita Korea, Terbaru A Business Proposal
Pendekatan ini tentu memberikan hasil berbeda antara versi film Indonesia dan drama aslinya. Ditambah lagi, durasi sekitar dua jam tak cukup untuk meng-cover semua adegan dalam serial sepanjang 12 episode, sehingga ada sejumlah elemen yang hilang dalam remake.
Sedikitnya ada tiga perbedaan yang paling mencolok antara versi film Indonesia dan drama Korea, yakni sebagai berikut:
Momen Cemburu
Dalam drama, ada adegan ikonik ketika Kang Tae Moo kesal karena cemburu pada kekasihnya, Shin Ha Ri, hingga keduanya bertengkar dan muncul julukan burung Phoenix untuk sang CEO. Namun, dalam versi film Indonesia, momen seperti ini dihilangkan.
Hubungan antara Utama (Kang Tae Moo versi Indonesia) dan Sari (Shin Ha Ri versi Indonesia) dibuat lebih sederhana dan minim konflik. Kisah cinta mereka pun berjalan lebih mulus dibandingkan versi drama Korea.
BACA JUGA: Teaser Final Destination Bloodlines Resmi Dirilis, Intip Sinopsisnya
Restu Kakek
Di drama, kakek Kang Tae Moo, Kang Da Goo, sempat menentang hubungan cucunya dengan Shin Ha Ri karena merasa dibohongi dengan identitas aslinya. Hal tersebut membuat perjuangan cinta mereka lebih panjang.
Namun, drama tentang restu dari keluarga ini hilang dalam film versi Indonesia. Kakek Utama, Bowo, langsung memberi persetujuan atas hubungan cucunya begitu mengetahui identitas asli Sari.
Bromance
Kang Tae Moo dan Cha Sung Hoon dalam versi drama memiliki hubungan erat sebagai bos dan sekretaris yang juga sahabat. Namun, di film, bromance antara Utama dan Satrio terasa kurang ditonjolkan.
Demikianlah sejumlah perbedaan A Business Proposal versi drama Korea dan film Indonesia. Apakah hal-hal di atas masih membuat Anda tertarik untuk menyaksikannya di bioskop?
Editor: Ranto Rajagukguk