3 Film Religi Garapan Hanung Bramantyo, Ada yang Kontroversial!

marketeers article
Hanung Bramantyo (Foto: Instagram)

Hanung Bramantyo kembali menyutradarai film religi dengan judul Tuhan Izinkan Aku Berdosa. Ini merupakan adaptasi dari novel karya Muhidin M Dahlan, yang terbilang cukup kontroversial karena mengkritik organisasi Islam radikal.

Sineas yang akan tayang perdana di Jakarta Film Week 2023 itu mengisahkan perubahan drastis seorang wanita karena kemunafikan dan kebobrokan dalam kelompok Islam radikal. Ia yang semula adalah muslimah taat, malah beralih menjadi pelaku maksiat.

Bukan kali ini saja Hanung menggarap film religi yang kisahnya sempat menuai kontroversi. Suami Zaskia Adya Mecca itu memang terkenal berani menyutradarai karya-karya bertema agama, beberapa di antaranya sebagai berikut:

Perempuan Berkalung Sorban

Perempuan Berkalung Sorban sempat menuai kontroversi karena dianggap menyesatkan dan menyebar fitnah terhadap Islam. Bahkan, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta kala itu sampai menyerukan ajakan untuk memboikot film tersebut.

BACA JUGA: Sinopsis Tuhan Izinkan Aku Berdosa: Dari Muslimah Taat Jadi Pelacur

Film yang perdana tayang pada 2009 tersebut merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Abidah Elkhalieqy. Kisahnya sendiri berkutat pada kehidupan seorang wanita bernama Annisa. 

Annisa lahir dan besar di keluarga Islam yang konservatif. Namun, ia juga merasa selalu diperlakukan tidak adil oleh orang di sekitarnya. 

Ia pun tidak boleh protes dengan perlakuan itu dan pendapatnya hanya dianggap sebagai rengekan.

Di sisi lain, pamannya yang bernama Khudori justru memberikan wacana berbeda dalam pemikiran Annisa yang menyetarakan antara kedudukan pria dan wanita. Mereka berdua pun diam-diam jatuh hati.

Karena masih memiliki ikatan darah, keduanya paham betul kalau mereka tidak bisa bersama. Alhasil, Annisa pun dinikahkan dengan Samsudin, yang ternyata selalu bersikap semena-mena terhadapnya.

Sang Pencerah

Sang Pencerah adalah film biografi yang mengisahkan kehidupan Ahmad Dahlan. Kisahnya bermula ketika ia merasa gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah sesat pada usianya yang baru 21 tahun.

Ia lantas terdorong untuk membuktikan bahwa kiblat Masjid Besar Kauman bukan menghadap ke Ka’bah di Mekah, melainkan ke Afrika. Namun, ia malah dianggap mengajarkan aliran sesat, menghasut, serta merusak kewibawaan Keraton dan Masjid Besar.

BACA JUGA: Jelang Halloween, Ini 3 Film Horor yang Bisa Ditonton Bersama Anak

Meski begitu, Ahmad Dahlan tidak menyerah untuk menegakkan agama Islam. Ia bersama lima orang muridnya pun membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Muslim agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.

Tanda Tanya

Tanda Tanya mengisahkan tentang toleransi beragama di sebuah area dekat Pasar Baru. Di sana, beberapa keluarga dengan perbedaan keyakinan hidup saling berdekatan juga dikelilingi masjid, gereja dan klenteng. 

Mereka hidup bersama meski terjadi konflik tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat. Seperti halnya masalah percintaan yang dialami Rika, seorang mualaf yang jatuh cinta kepada Surya, pemuda muslim yang bersedia memerankan tokoh Yesus dalam sebuah drama.

Begitu juga dengan seorang pegawai di restoran milik penganut agama Buddha, Menuk. Ia berselisih paham dengan suaminya, Soleh, karena cemburu begitu mengetahui sang istri sempat menjalin kasih Ping Hen yang berbeda agama.

Itulah tiga film bertema religi yang digarap oleh Hanung Bramantyo. Tertarik menonton salah satunya?

Editor: Ranto Rajagukguk

Related