3 Jenis Data Pelanggan Kunci Sukses Strategi Pemasaran

marketeers article
data pelanggan | sumber: 123rf

Data pelanggan adalah kunci kesuksesan setiap strategi pemasaran Anda, baik untuk strategi digital marketing, email marketing, personalized marketing, content marketing, dan lainnya. 

Tujuannya untuk menentukan target audiens dari pemasaran Anda. Apapun jenis strateginya, semua membutuhkan data pelanggan. 

Tanpa adanya data pelanggan yang jelas, maka mungkin saja strategi pemasaran Anda menjadi tidak tepat sasaran dan kurang efektif, sehingga biaya yang Anda keluarkan tidak setimpal dengan hasil yang Anda dapatkan.

Namun, semua memerlukan pengujian dan perbaikan secara terus menerus. Apalagi, laporan dari Zendesk menyebutkan bahwa sebesar 68% konsumen berharap semua pengalamannya dapat dipersonalisasi. 

Bagaimana hal itu bisa terjadi tanpa adanya informasi mengenai siapa pelanggan Anda dengan jelas atau bahkan Anda tidak mengetahui yang sebenarnya Anda ingin targetkan?

Jika Anda masih belum mengetahui siapa saja target audiens yang butuh Anda sasar, berikut tiga data pelanggan yang wajib Anda kumpulkan yang Marketeers lansir dari Harvard Business School Online:

1. Demografi Pelanggan

Data pelanggan yang wajib Anda harus ketahui informasinya adalah data demografi yang umumnya mencakup umur, gender, minat, hobi, hingga gaya hidup.

Data ini sangat baik digunakan ketika ingin membangun asumsi mengenai pelanggan Anda. misalnya saja, jika bisnis Anda ingin menargetkan perempuan milenial, maka preferensi seperti isu lingkungan mungkin bisa menjadi sesuai.

Informasi yang detail akan sangat membantu Anda dapat menjaring berbagai insight menarik tentang pelanggan Anda dan dapat membuat marketing plan yang paling relevan dengan target audiens.

BACA JUGA: Buyer Persona: Karakter Fiksi yang Bantu Personalisasi Strategi Marketing

2. Perilaku pelanggan (customer behavior)

Analisis perilaku pelanggan menjadi salah satu cara untuk menentukan siapa target audiens Anda. berbeda dengan informasi mengenai preferensi dan gaya hidup, data pelanggan ini berfokus pada perilaku yang umumnya erat dengan produk atau layanan.

Misalnya saja pembelian produk sebelumnya, frekuensi pembelian produk, email marketing open rates, kebiasaan berinteraksi terhadap website atau konten. 

Dengan memahami apa saja perilaku pelanggan, Anda bisa mengetahui kapan dan bagaimana pelanggan Anda senang untuk diperlakukan, baik itu pada saat menerima iklan dari email marketing, digital marketing, maupun content marketing.

3. Motivasi pelanggan (consumer motivations)

Pendekatan terakhir dalam mengidentifikasi data pelanggan dari audiens Anda adalah berfokus pada apa motivasi utama dari pelanggan Anda. Hal ini bisa Anda jawab dengan seolah-olah bertanya “Apakah yang Anda cari dari sebuah produk?”.

Ketika produk sampai di tangan pelanggan Anda, mungkin saja pelanggan berusaha mencari kenyamanan produk, nilai produk yang relevan dengan dirinya, atau bahkan produk yang dapat menaikkan status atau derajat sosialnya. 

Cara terbaik untuk mendapatkan informasi terkait dengan motivasi adalah dengan melakukan riset pasar melalui survei dan diskusi berkelompok secara langsung dengan pelanggan.

Kesimpulannya adalah data pelanggan berperan penting dalam menentukan target audiens dari strategi pemasaran Anda. Ketika Anda salah mendefinisikan siapa target audiens Anda, maka saat itu juga strategi pemasaran Anda mungkin jadi sia-sia. 

Tetapi tenang saja, penentuan data dari pelanggan yang sesuai dengan produk atau layanan Anda memang butuh pembelajaran dan uji coba berulang kali melalui A/B testing. Ketika salah, maka saatnya Anda cari tahu letak kesalahannya, dan mulai perbaiki. 

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

BACA JUGA: 5 Tips Menjalankan A/B Testing dengan Benar agar Target Tercapai

Related