3 Tips Tingkatkan Marketing Engagement dengan Personalisasi Akurat

marketeers article
tips tingkatkan marketing engagement melalui personalized marketing | sumber: 123rf

Pada awal tahun 2000-an, Starbucks meningkatkan marketing engagement dengan membuat tulisan nama pelanggan di gelas minuman. Setiap saat orang memesan kopi, barista sudah pasti akan menanyakan nama yang ingin dituliskan di gelas kemasan tersebut. 

Meski demikian, nyatanya tidak banyak yang tahu bahwa hal sederhana tersebut menjadi strategi personalized marketing yang Starbucks lakukan dan menjadi viral. Dalam sebuah penelitian mengenai consumer engagement, sebanyak 86% pelanggan yang merasakan pengalaman personalisasi akan menjadi lebih loyal terhadap brand. 

Berikut tiga cara meningkatkan marketing engagement dengan personalized marketing yang Marketeers lansir dari Entrepreneur:

1. Sapa setiap calon pelanggan dengan nama depan mereka

Strategi personalized marketing seperti apa yang Starbucks lakukan tentu sangat menarik sekaligus memicu kesalahan penulisan nama yang jauh lebih tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena pengucapan yang berbeda dan lainnya.

Untungnya, peralatan digital saat ini jauh lebih andal dibandingkan tangan manusia dalam hal mengeja nama. Hal ini sangat layak untuk Anda terapkan untuk meningkatkan marketing engagement. 

Tambahkan nama depan calon pelanggan Anda di setiap pesan pemasaran yang Anda buat, misalnya di email marketing. Ini dapat menarik perhatian pelanggan Anda dan memberi kesan yang bertahan jauh lebih lama. 

Berdasarkan sebuah studi, memanfaatkan nama depan seseorang menjadi langkah yang baik untuk menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi dan dapat meningkatkan tingkat respons hingga 135%. 

BACA JUGA: Personalized Marketing: Setiap Konsumen Ingin Kebutuhannya Dimengerti

Kunci dari personalisasi adalah menciptakan koneksi pribadi tanpa terlihat seperti melanggar privasi pelanggan Anda. Informasi apa pun yang bisa Anda personalisasi tentang pelanggan Anda juga sangat baik digunakan.

Namun, apa pun informasinya pastikan bahwa hal tersebut adalah catatan publik yang bisa diakses oleh siapa saja, sehingga strategi personalized marketing Anda tidak menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap pelanggan.

2. Targetkan calon pelanggan berdasarkan minat, bukan demografi

Dalam menargetkan calon pelanggan, Anda mungkin perlu menebak dan menjawab beberapa pertanyaan, seperti “Apakah pelanggan ideal saja pria atau wanita?”, “Apakah mereka lebih tua atau lebih muda?”, “Apakah mereka senang menggunakan aksesori di kepala?”.

Penargetan calon pelanggan berbasis dengan demografi hanyalah berfokus pada siapa yang Anda inginkan sebagai pelanggan, bukan alasan atau pengalaman yang memang pelanggan Anda ingin temukan.

Oleh karena itu, perlu untuk mengubah personalized marketing Anda dengan menargetkan calon pelanggan berdasarkan konteks dan alasan mengapa pelanggan mencari produk Anda.

Misalnya, seseorang yang ingin memiliki pencahayaan cukup saat bekerja di meja kerja pada malam hari tentu akan lebih tertarik untuk melihat iklan dengan topik yang serupa di media sosialnya. Hal ini akan membuat pembeli lebih cepat dalam menemukan iklan Anda. 

Bahkan, Anda juga dapat mendalami minat pelanggan Anda jauh lebih dalam. Misalnya, jika seorang wanita sering mengunjungi toko online produk-produk makanan kesehatan, suplemen, dan vitamin, mungkin ia juga akan merespons dengan baik produk atau layanan kesehatan lain, seperti peralatan fitness, kelas yoga gratis, atau paket keanggotaan gym.

BACA JUGA: Forbes Ungkap 5 Tren Marketing Global Tahun 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

3. Menargetkan iklan pada calon pelanggan yang sama untuk mendorong konversi

Ketika iklan Anda sudah mampu menarik perhatian pelanggan, lalu tiba-tiba pelanggan Anda terdistraksi hingga akhirnya tidak jadi membeli, selanjutnya apa yang harus Anda lakukan?

Secara realistis, mungkin hanya sebagian kecil pengunjung website atau toko Anda yang berakhir pada konversi. Oleh karena itu, strategi personalized marketing yang perlu Anda lakukan adalah dengan menargetkan ulang iklan Anda pada calon pelanggan potensial.

Jangan tinggalkan prospek potensial tersebut begitu saja. Tingkatkan personalized marketing yang Anda tawarkan agar mereka tak lagi berpikir ulang untuk memutuskan apakah jadi membeli produk Anda atau tidak. 

Itulah tiga tips meningkatkan marketing engagement melalui personalized marketing yang tepat. Buat strategi Anda menarik di mata konsumen, beri kesan yang istimewa, dan jadikan calon pelanggan Anda merasa dikenali seutuhnya.

BACA JUGA: 7 Strategi Innovative Marketing agar Tahun 2024 Makin Cuan

Editor: Ranto Rajagukguk

Related