Pernahkah Anda mendengar nasihat keuangan yang menyarankan untuk mengurangi makan di luar demi menghemat pengeluaran? Menurut Vivian Tu, pakar finansial yang juga menulis buku Your Rich BFF, strategi semacam ini sudah mulai ditinggalkan oleh Gen Z.
Ini karena Gen Z tumbuh pada era yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Kenaikan biaya hidup, perkembangan teknologi, dan perubahan pola pikir membuat banyak nasihat keuangan klasik terasa kurang relevan bagi mereka.
Beberapa saran yang dulu dianggap efektif kini mulai ditinggalkan karena tak lagi sesuai dengan realitas ekonomi saat ini. Dilansir dari GOBankingRates, berikut adalah empat nasihat keuangan yang makin jarang diikuti oleh Gen Z:
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Hemat yang Bisa Bikin Kelas Menengah Cepat Kaya
Bayar Utang dengan Pekerjaan Sampingan
Dulu, bekerja tambahan atau memiliki side hustle dianggap sebagai solusi untuk melunasi utang lebih cepat. Namun, bagi Gen Z, strategi ini tak lagi efektif karena mencari pekerjaan tambahan saat ini tidak semudah kala itu.
Kondisi ini membuat banyak Gen Z merasa bahwa menambah pekerjaan bukanlah solusi utama. Mereka akhirnya lebih memilih mengatur keuangan dengan strategi lain, seperti mencari sumber pendapatan pasif atau mengelola pengeluaran dengan lebih cermat.
Kurangi Makan di Luar demi Menghemat Uang
Salah satu nasihat klasik dalam mengatur keuangan adalah mengurangi makan di luar untuk menghemat pengeluaran. Gen Z tak sepenuhnya setuju karena bagi mereka, aktivitas ini telah menjadi bagian dari gaya hidup dan interaksi sosial.
Bahkan, banyak dari mereka yang memang sudah menyisihkan anggaran khusus untuk makan di luar, sehingga tidak merasa boros. Bagi Gen Z, mengurangi pengeluaran itu mungkin masuk akal, tetapi menghilangkan pengalaman sosial yang berharga demi penghematan kecil dianggap tidak sepadan.
BACA JUGA: Ajarkan Anak Mengelola Uang Angpao dengan Bijak lewat 3 Cara Ini
Bertahan di Satu Pekerjaan untuk Stabilitas
Generasi sebelumnya cenderung setia pada satu perusahaan demi keamanan finansial. Namun, bagi Gen Z, kesetiaan semacam itu justru bisa menjadi penghambat perkembangan karier.
“Loyalitas tidak selalu menguntungkan,” ujar Vivian Tu.
Menurutnya, berpindah pekerjaan dengan strategi yang tepat justru bisa memberikan peluang gaji lebih tinggi dan kesempatan lebih baik untuk mencapai tujuan finansial. Itulah sebabnya, banyak Gen Z yang lebih fleksibel dalam mencari pekerjaan baru dibandingkan generasi sebelumnya.
Semua Utang Harus Dihindari
Pada masa lalu, utang sering kali dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari sebisa mungkin. Namun, Gen Z memiliki pandangan berbeda.
Mereka mulai memahami bahwa utang bukanlah sekadar beban, tetapi bisa menjadi alat finansial yang berguna jika dikelola dengan benar. Beberapa bentuk utang, seperti kredit rumah (KPR) atau pinjaman bisnis, justru bisa membantu seseorang mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Adapun utang dengan bunga tinggi, seperti kartu kredit atau pinjaman konsumtif, memang perlu dihindari. Alih-alih menolak semua utang, Gen Z lebih memilih untuk memahami cara mengelolanya dengan bijak agar bisa dimanfaatkan untuk keuntungan mereka sendiri.
Editor: Ranto Rajagukguk