4 Syarat yang Harus Dipenuhi agar ASEAN Jadi Pusat Pertumbuhan

marketeers article
Jokowi menekankan peluang ASEAN untuk jadi pusat pertumbuhan. (FOTO: Kementerian Sekretariat Negara)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN punya misi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan. Hal itu pun ditekankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan di sesi pleno KTT ASEAN.

Jokowi mengatakan kawasan ASEAN dapat menjadi pusat pertumbuhan dunia atau epicentrum of growth jika mampu memenuhi empat syarat. Keempat syarat itu adalah kerja keras, kompak, berani, dan gesit.

Ia menekankan keempatnya adalah modal utama yang harus dipenuhi oleh setiap negara di kawasan Asia Tenggara supaya dapat mengantisipasi setiap tantangan pada masa depan. 

“Arah ASEAN jelas, menjadi epicentrum of growth dan modal kita besar untuk meraihnya,” kata Jokowi dikutip dari website Kementerian Sekretariat Negara, Rabu (6/9/2023).

Empat modal utama itu, lanjutnya, dapat disinergikan dengan strategi taktis jangka panjang yang sesuai dengan harapan masyarakat pada masa mendatang, dan bisa dimasukkan dalam pembahasan ASEAN Concord IV.

BACA JUGA:   Jokowi Optimistis Bonus Demografi Bisa Dorong Pertumbuhan Negara

“Mari kita bersama mewujudkan kerja sama yang setara dan saling menguntungkan untuk berlayar bersama menuju epicentrum of growth,” ujarnya.

Terkait aspek kekompakan, sebelumnya State Bank of Vietnam (SBV) sepakat untuk bergabung dalam kerja sama konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN. Kerja sama ini sendiri melibatkan Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).

Dikutip dari website Bank Indonesia (BI), SBV menandatangani amandemen Nota Kesepahaman (NK) di sela-sela Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-10 pada 25 Agustus 2023 di Jakarta. Penandatanganan ini pun disaksikan Bank Sentral ASEAN 5, yang merupakan inisiator Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan.

BACA JUGA:  Jokowi Tawarkan Proyek Senilai US$ 56 Miliar saat Forum AIPF

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan bergabungnya SBV dalam kerja sama tersebut merupakan upaya perluasan dari NK Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan yang ditandatangani oleh BI, BNM, BSP, MAS, dan BOT dalam rangkaian acara Leaders Summit 14 November 2022 di Bali.

“Perluasan Kerja Sama Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan merupakan tindak lanjut dari mandat Pertemuan Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan ASEAN ke-9, serta menjadi salah satu capaian prioritas Keketuaan Indonesia dalam ASEAN tahun 2023,” kata Erwin Haryono.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related