4 Tips Bekerja dengan Kolega yang Tidak Menyukai Anda

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Bekerja di lingkungan profesional tak selalu berarti akur dengan semua orang. Terkadang, Anda harus bekerja sama dengan rekan yang secara terang-terangan atau diam-diam tampak tidak menyukai Anda.

Situasi ini bisa menimbulkan ketegangan, memengaruhi produktivitas, dan bahkan menciptakan suasana kerja yang tak nyaman. Alih-alih membiarkan hubungan terus memburuk, ada strategi yang bisa membantu Anda tetap profesional dan menjaga kerja sama tetap berjalan lancar.

Melansir Forbes, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan saat harus bekerja dengan kolega yang tidak menyukai Anda:

BACA JUGA: Attention Span Kian Pendek, PR Harus Adaptif dengan 5 Strategi Ini

Pahami Akar Permasalahan

Langkah pertama adalah mencoba memahami mengapa kolega Anda tampak tak menyukai Anda. Bisa jadi bukan karena alasan pribadi, melainkan karena kesalahpahaman, rasa tidak aman, atau tekanan dari atasan mereka yang membuat sikap mereka menjadi defensif.

Untuk itu, tak ada salahnya merefleksi diri. Mungkinkah ada tindakan Anda yang menyinggung perasaan? Dengan memahami latar belakang ketidaksukaan tersebut, Anda bisa lebih bijak dalam menanggapi sikap mereka dan tidak langsung mengambilnya secara pribadi.

Tetapkan Batas Profesional yang Jelas

Ketika hubungan kerja terasa tegang, penting untuk menetapkan batas-batas profesional. Hal ini bukan berarti Anda harus menjaga jarak berlebihan, namun menciptakan ruang kerja yang lebih terstruktur.

Fokuskan interaksi hanya pada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, terutama jika obrolan santai justru memicu konflik. Anda bisa memulainya dengan menyampaikan bahwa Anda ingin menjaga komunikasi yang efisien demi kelancaran kerja tim.

BACA JUGA: Gaya Humoris Steve Jobs: Pemimpin Hebat Tak Harus selalu Serius

Bangun Komunikasi yang Efektif

Kunci hubungan kerja yang sehat, sekalipun dengan orang yang tidak menyukai Anda, adalah komunikasi yang jelas dan efektif. Dengarkan dengan sungguh-sungguh saat mereka berbicara, dan konfirmasi ulang agar tidak terjadi salah paham.

Gunakan pendekatan ini dalam diskusi proyek agar percakapan tetap konstruktif dan tidak berujung pada konflik. Jika perlu, buat rangkuman hasil diskusi melalui email agar semua poin tetap terdokumentasi dan tidak menimbulkan multitafsir.

Fokus pada Solusi dan Pengembangan Diri

Daripada mengharapkan kolega Anda berubah, lebih baik fokus pada langkah konkret yang bisa Anda ambil. Misalnya, mengikuti pelatihan komunikasi atau manajemen konflik agar Anda lebih siap menghadapi situasi serupa di masa depan.

Anda juga bisa mengusulkan pertemuan rutin yang singkat dan terstruktur untuk mengevaluasi progres kerja bersama. Bila pertemuan-pertemuan ini berjalan lancar, perlahan hubungan kerja bisa membaik. Jangan lupa juga terbuka terhadap masukan, karena bisa saja tanpa sadar Anda turut memperburuk situasi.

Related

award
SPSAwArDS