E-commerce Ini Penuhi Kebutuhan Pengadaan Barang Pemerintah

marketeers article

Industri e-commerce di Indonesia tumbuh signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data BPS tahun 2016 menunjukkan jumlah e-commerce di Indonesia telah mencapai 26,2 juta atau tumbuh sebesar 17% dalam 10 tahun. Axiqoe.com salah satunya.  Axiqoe.com merupakan e-commerce yang menyasar pasar B2B (Business-to-Business) milik PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI). 

Sejak 9 September 2016, e-commerce ini resmi menjadi penyedia E-Katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Kebutuhan pengadaan barang di K/L/D/I (Kementerian, Lembaga, Satuan kerja Perangkat Daerah, Institusi) yang semakin tinggi membuat pihaknya secara serius memenuhi permintaan di segmen ini.

Sahat Sihombing, Presiden Direktur PT Astragraphia Xprins mengatakan, Axiqoe.com berkomitmen mendukung implementasi E-Katalog LKPP dengan menjamin akuntabilitas perusahaan serta membantu upaya pemerintah untuk mengefisiensikan pengeluaran rutin mereka.

“Bersama pemerintah, kami ikut mendorong terciptanya era crowd control di masyarakat, karena harga dan spesifikasi produk dan added value yang ditawarkan oleh Axiqoe.com dapat diakses dan dipantau dengan mudah oleh publik serta dibandingkan keunggulannya,” ujar Sahat dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers baru-baru ini.

Kepala LKPP Agus Prabowo mengatakan, kerja sama dengan e-commerce secara Business to Goverment (B2G) dalam sistem E-Katalog  mempercepat katalogisasi produk atau jasa yang akan dibeli oleh pemerintah. Melalui E-Katalog, pemerintah dapat memangkas waktu dan biaya belanja karena pembelian dilakukan secara langsung dan harga yang tercantum adalah harga yang terbaik dan sudah diverifikasi. 

Selain itu, E-Katalog akan menjadi instrumen baru dalam menciptakan keterbukaan dan persaingan bisnis yang sehat. Sebab informasi harga menjadi lebih terbuka. “Kami sangat mengapresiasi  Axiqoe.com yang tergabung ke dalam E-Katalog LKPP. Ini merupakan peluang positif bagi penyedia untuk berpartisipasi dan terlibat dalam mendukung pembangunan, apalagi porsi belanja pengadaan pemerintah saat ini berkisar 40% dari APBN,” tutur Agus.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related