Tantangan Indonesia dalam Wujudkan SDGs

marketeers article

Guna mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030, keterlibatan berbagai pihak amat diperlukan. Memahami pentingnya SDGs, Ikatan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (IMMAJ FEB-UH) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030”.

Seminar mengenai SDGs ini diselenggarakan beberapa waktu lalu di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Seminar nasional ini diikuti sekitar 400 peserta hadir yang terdiri dari civitas akademika Unhas dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Seminar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Management Student Conference (IMSCo) 2017.

Dalam seminar nasional tersebut, Senior Program Officer SDGs International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) Hamong Santono memaparkan pandangannya terkait SDGs. Hamong mengatakan, SDGs merupakan kebijakan pembangunan yang sifatnya lebih komprehensif. Ini karena melibatkan seluruh stakeholders dalam suatu negara, sehingga dapat lebih inklusif.

“Selain itu, SDGs juga dapat memperluas sumber pendanaan, karena melibatkan kerjasama dengan pihak swasta,” jelasnya.

Di lain pihak, Ugan Gandar selaku perwakilan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyebutkan ketersediaan energi saat ini sangatlah terbatas. Sebab itu, tantangan SDGs yang harus dilewati salah satunya adalah bagaimana menciptakan renewable energy untuk ketahanan energi di masa akan datang.

“Salah satu yang memengaruhi ketimpangan dalam kebijakan ekonomi, yaitu kekuatan kelompok bisnis dan sektor marjinal seperti petani, nelayan, buruh, sektor informal, dan lain-lain yang masih berat sebelah,” kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas Muhammad Idrus Taba.

Lebih spesifik, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang menjelaskan kondisi Sulsel dari segi sosial, ekonomi, dan pendidikan yang saat ini dalam proses pengembangan dan pemerataan. Hal ini diharapkan dapat mendorong fungsi strategis Sulsel sebagai tonggak penghubung Indonesia Timur untuk turut andil dalam mewujudkan SDGs 2030.

Editor: Sigit Kurniawan

Related