Companion akhirnya hadir di bioskop Indonesia. Tayang mulai 29 Januari 2025, karya garapan sutradara Drew Hancock ini mengangkat kisah tentang kecerdasan buatan (AI) dan hubungan toksik yang dikemas dalam thriller satir berdurasi 97 menit.
Hingga tulisan ini dibuat, Companion sukses mencetak skor hampir sempurna di Rotten Tomatoes, yaitu sebesar 92% dari para kritikus film. Lantas, apa yang membuat film ini mendapat penilaian tinggi? Berikut sejumlah hal menarik dari alur ceritanya yang sayang untuk dilewatkan:
BACA JUGA: Hadir di Indonesia, Intip Ketegangan Setiap Episode The Day of the Jackal
Hubungan Tak Biasa
Pada awal film, hubungan Iris (Sophie Thatcher) dan Josh (Jack Quaid) tampak seperti kisah cinta yang biasa. Iris terlihat sangat patuh dan selalu berusaha menyenangkan Josh.
Namun, sekitar 24 menit setelah film dimulai, ada plot twist besar. Iris ternyata bukan manusia, melainkan robot canggih yang dikendalikan lewat aplikasi ponsel.
Fakta ini mengubah keseluruhan dinamika cerita hingga membuat penonton bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya.
Perkembangan Karakter Iris
Iris awalnya hanyalah “pasangan sempurna” yang senantiasa mengikuti perintah Josh. Namun seiring berjalannya cerita, ia mulai sadar dan berusaha melawan sang kekasih.
Perubahan dari robot patuh menjadi karakter yang lebih mandiri inilah yang membuat film makin menarik.
Alur Cerita Penuh Kejutan
Biasanya, film thriller menampilkan misteri yang baru terungkap pada akhir. Namun di Companion, semuanya sudah jelas sejak awal—Josh adalah pelaku pembunuhan, dan Iris adalah senjata yang ia gunakan.
BACA JUGA: 3 Drama Terbaru Ju Ji Hoon Selain The Trauma Code: Heroes on Call
Meski misteri sudah terungkap sejak awal, bukan berarti ceritanya jadi membosankan. Justru, makin lama film berjalan, kian banyak plot twist yang tak terduga. Setiap adegan terasa menegangkan dan sulit ditebak.
Kritik Sosial yang Relate dengan Kehidupan
Di balik cerita penuh aksi dan ketegangan, Companion juga menyelipkan pesan mendalam tentang hubungan toksik. Film ini menggambarkan bagaimana seseorang dapat dikontrol, dimanipulasi, dan dianggap sebagai objek oleh pasangannya tanpa kehendak sendiri.
Nuansa Ex Machina dengan Sentuhan Satir
Film ini memiliki kemiripan dengan Ex Machina, terutama dalam eksplorasi hubungan manusia dan AI. Namun, pendekatan Companion lebih ringan dan memiliki unsur satir yang membuatnya terasa segar.
Demikianlah sejumlah hal menarik dari Companion. Tertarik untuk menyaksikannya sendiri di bioskop?
Editor: Ranto Rajagukguk