Sustainability atau keberlanjutan kini semakin menjadi sorotan masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia terus mendorong partisipasi berbagai sektor dalam mewujudkan target Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Sektor keuangan, menjadi salah satu sektor yang aktif mendukung penerapan agenda tersebut. Melalui inisiatif keuangan berkelanjutan (sustainable finance) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri perbankan berusaha menerapkan praktik bisnis berkelanjutan yang selaras antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.
PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) sebagai salah satu pelaku industri keuangan, turut mengimplementasikan konsep bisnis berkelanjutan di Indonesia. Salah satu langkah yang diambil perusahaan adalah dengan menerapkan konsep SDGs. CIMB Niaga telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung penerapan SDGs dan membangun bisnis berkelanjutan dengan melakukan sinergi antara aspek lingkungan hidup, ekonomi, sosial, dan tata kelola ke dalam proses perbankan.
“Dalam menjalankan bisnis, CIMB Niaga tidak sekadar mengejar profit, kami juga berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan dan bumi untuk generasi mendatang. Hal ini sejalan dengan kamapnye keberlanjutan CIMB Niaga #SekarangUntukMasaDepan dan #ThankYouFromTomorrow,” ujar Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei.
Implementasi keberlanjutan di CIMB Niaga dilakukan melalui lima pilar strategi. Pertama, Sustainable Action yang bertujuan untuk menanamkan prinsip-prinsip keberlanjutan pada kegiatan operasional bank. CIMB Niaga menerapkan strategi tersebut dengan membuat kebijakan dan prosedur yang sustainable, menerapkan green office policy, inisiatif waste management, dan lain-lain.
Strategi kedua, Sustainable Business, CIMB Niaga dapat menghasilkan laba dengan prinsip bisnis berkelanjutan dan dengan cara yang bertanggung jawab. Melalui pilar Sustainable Business ini, CIMB Niaga berusaha memaksimalkan dampak positif dengan mendorong pertumbuhan portofolio green/sustainable finance maupun pembiayaan rendah karbon.
Pertumbuhan tersebut difasilitasi melalui beberapa program pembiayaan berkelanjutan yang telah diluncurkan oleh CIMB Niaga, seperti Green Mortgage, Sustainable Linked-Loan/Financing, Sustainable Financing Program, pembiayaan motor listrik melalui Motor X-TRA, dan Solar Panel Program.
Pilar strategi keberlanjutan yang ketiga yaitu Corporate Social Responsibility. CIMB Niaga melaksanakan berbagai inisiatif seperti Community Link untuk mengajak partisipasi aktif masyarakat dan karyawan dalam mengajukan ide dan melakukan kegiatan CSR guna memberi nilai tambah bagi masyarakat sekitar. CIMB Niaga termasuk memberikan kesempatan bekerja bagi penyandang disabilitas, aktif melakukan literasi keuangan, dan melakukan konservasi bambu.
Pilar keempat, Governance and Risk yang diimplementasikan melalui penetapan visi dan misi keuangan berkelanjutan, penunjukan Direktur, dan pembentukan unit kerja yang bertanggung jawab atas penerapan keberlanjutan di CIMB Niaga. Penyesuaian kebijakan internal untuk mengadopsi prinsip keberlanjutan serta mempertimbangkan aspek keberlanjutan pada risk appetite CIMB Niaga juga dilakukan.
Lalu pilar kelima yaitu Stakeholder Engagement and Advocacy. Pilar ini bertujuan untuk meningkatkan awareness dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan sustainability.
Strategi kelima ini dilaksanakan melalui berbagai kegiatan, antara lain sustainability knowledge sharing baik secara internal maupun eksternal, terlibat aktif sebagai anggota Inisiatif Keuangan Berkelanjutan Indonesia (IKBI), dan melakukan keterbukaan atas implementasi keberlanjutan melalui Laporan Keberlanjutan dan situs web CIMB Niaga. Selain itu, Bank juga menyediakan saluran whistleblowing sebagai salah satu mekanisme penyampaian grievance atau keluhan.
“Pada akhirnya implementasi keuangan berkelanjutan tidak dapat hanya dilakukan oleh bank, namun harus melibatkan semua pihak. Oleh karena itu, CIMB Niaga mengajak seluruh stakeholders untuk bersama-sama mengimplementasikan keuangan berkelanjutan,” tutup Fransiska.