5 Tips Anti Kecanduan Fitur Paylater agar Keuangan Tetap Aman

marketeers article
Penggunaan layanan paylater tidak terlepas dari perilaku konsumsi dan belanja konsumen (Sumber Ilustrasi: 123rf.com)

Ada beragam produk keuangan yang diluncurkan oleh perusahaan perbankan atau fintech dan berguna untuk membantu masyarakat mengatasi masalah finansialnya. Salah satu yang paling populer adalah fitur paylater, yaitu produk keuangan berbasis digital yang banyak ditawarkan oleh perusahaan fintech atau financial technology, maupun platform e-commerce di Indonesia.

Pada dasarnya, fitur paylater atau bayar nanti ini berguna untuk memudahkan masyarakat yang ingin berbelanja dan membayar transaksinya belakangan. Selain itu, fitur tersebut juga membolehkan penggunanya untuk melunasi pembayaran tersebut dengan metode cicilan agar lebih terjangkau keuangan.

Hanya saja, jika sampai tidak bijak dalam menggunakannya, manfaat dari fitur bayar nanti ini malah bisa menjadi bumerang yang mengacaukan keuangan. Bahkan, tidak sedikit pengguna paylater yang akhirnya kecanduan hingga finansialnya tertimbun utang yang terlampau besar. 

Karenanya, Anda wajib mengetahui bagaimana cara kerja paylater dan apa saja tips menggunakan fitur tersebut agar aman bagi keuangan berikut ini.

Bagaimana Cara Kerja Fitur Paylater?

Jika dilihat dari namanya, fitur paylater memang tidak menyematkan kata atau istilah yang menunjukkan sebagai produk pinjaman atau kredit. Padahal, secara umum, cara kerja dari fitur paylater ini tidak jauh berbeda dengan layanan kartu kredit yang telah lama ditawarkan oleh perbankan dan dikenal oleh masyarakat.

Pada dasarnya, paylater adalah fitur atau metode pembayaran yang tergolong sebagai fasilitas kredit konsumtif. Karenanya, antara paylater dan kartu kredit maupun layanan kredit tanpa agunan atau KTA bisa dibilang tidak memiliki perbedaan berarti.

Yang menjadi ciri khas utama dari layanan paylater ini adalah fitur pembayaran tersebut melekat pada platform atau aplikasi berbayar dengan basis digital. Jadi, walaupun menawarkan fitur dan manfaat yang tidak jauh berbeda, layanan ini bisa dengan mudah, praktis, dan cepat diajukan serta digunakan dibanding dengan jenis produk kredit lainnya.

Masalahnya, saat menggunakan layanan ini, tidak jarang peminjam melewatkan konsekuensi pinjaman, seperti bunga dan juga denda keterlambatan secara mendetail. Sebagai contoh, tidak sedikit pengguna layanan ini yang mengeluhkan tentang adanya denda keterlambatan sebesar 5% setiap harinya, maupun ketika beban bunga yang diberikan ternyata terlampau tinggi.

Padahal, hal-hal tersebut sebenarnya telah dijelaskan di awal pada persyaratan pengajuan fitur bayar nanti dan mendapatkan persetujuan dari pihak pengguna. Dalam kata lain, keluhan yang diutarakan oleh peminjam ini tidak bisa menyalahkan pihak penyedia layanan paylater sepenuhnya.

Karenanya, dibutuhkan kesadaran sendiri dari pihak pengguna untuk tak sembarangan menggunakan produk keuangan digital tersebut. Bila tak benar-benar terdesak untuk berutang, akan jauh lebih bijak jika Anda tidak menggunakan fitur paylater maupun layanan pinjaman serupa lainnya. 

Melainkan, usahakan untuk menabung terlebih dulu dan beli barang yang memang dibutuhkan atau bukan karena sikap impulsif, dan sesuaikan dengan kondisi keuangan.

Tips Menggunakan Fitur Paylater dengan Bijak agar Tak Candu dan Menimbun Utang

Selain memahami cara kerjanya, Anda juga perlu memahami beberapa tips menggunakan fitur paylater dengan bijak agar tak menjadi bumerang yang bisa mengacaukan keuangan. Untuk lebih jelasnya, simak tips memanfaatkan fitur paylater agar tak menjadi candu dan memicu utang menumpuk sebagai berikut.

Gunakan Sesuai Kebutuhan

Karena termasuk sebagai bentuk utang, Anda harus menggunakan layanan ini sesuai dengan kebutuhan. Selalu perhatikan nominal cicilan yang harus dibayar setiap bulan agar tak sampai melebihi kemampuan bayar, apalagi hingga menggerus alokasi dana untuk kebutuhan penting lainnya.

Pahami Syarat dan Ketentuan Layanan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Anda wajib memahami syarat dan ketentuan layanan. Cek berapa besar limit yang diberikan, cara membayar, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan layanan pinjaman tersebut serta gunakan dengan bijak.

Segera Lunasi Cicilan Paylater Tepat Waktu

Tidak kalah pentingnya, selalu lunasi cicilan paylater tepat waktu atau sebelum jatuh tempo. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari risiko membayar denda keterlambatan yang semakin membebani keuangan.

Perhatikan Suku Bunga serta Biaya Layanan yang Dibebankan

Sebagai produk pinjaman, paylater membebani penggunanya dengan suku bunga tertentu yang mampu meningkatkan nominal cicilan yang harus dilunasi. Tidak hanya itu, perhatikan pula besaran biaya layanan dan pastikan jumlahnya wajar serta tak sampai menjadi beban terlalu berat bagi keuangan.

Wajib Pahami Beban Denda Keterlambatan Pinjaman

Meski harus membayar cicilannya tepat waktu agar tak terbebani denda keterlambatan, Anda tetap wajib mengetahui nominalnya untuk berjaga-jaga. Jangan sampai beban denda keterlambatan terlampau tinggi sampai bisa melonjakkan cicilannya secara signifikan. 

Bila perlu, lakukan perbandingan dengan beragam layanan lainnya agar mengetahui kisaran denda keterlambatan yang wajar diberlakukan.

Jangan Biarkan Paylater Menjadi Bumerang yang Kacaukan Keuangan

Sebenarnya, layanan keuangan, baik yang konvensional ataupun digital, tersedia untuk membantu masyarakat mengatasi masalah keuangannya. Namun, jika digunakan dengan tidak bijak, layanan tersebut rentan menjadi bumerang yang mengacaukan keuangan.

Karenanya, ketahui dulu cara kerja dan tips menggunakannya agar mampu mendapatkan manfaat secara optimal.

Related