5 Tips Bangun Agile Thinking, Pola Pikir Penyelamat Bisnis dari Krisis!

marketeers article
agile thinking | sumber: 123rf

Dalam beberapa tahun terakhir, krisis menjadi momok menakutkan bagi perusahaan yang bergerak di bidang apa pun. Krisis menjadi hal yang harus dihadapi oleh perusahaan dengan gagah berani. 

Pola pikir yang dimiliki para stakeholder adalah penting, salah satunya agile thinking. Melansir dari The South African College of Applied Psychology (SACAP), agile thinking adalah kemampuan yang secara aktif dapat mengubah pemikiran sesuai dengan kebutuhan dalam konteks tertentu. 

Seseorang yang memiliki agile thinking memiliki kemampuan untuk memahami situasi yang dihadapi dengan cepat melalui observasi dan penggalian informasi. Setelah itu, secara akurat mereka akan menganalisis informasi dan mengevaluasi berbagai skenario dan solusi dari berbagai sudut pandang.

Orang dengan agile thinking mampu bekerja secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan permasalahan tertentu. Berikut lima tips untuk dapat membangun agile thinking sebagai solusi dari momentum krisis:

1. Praktikkan critical thinking

Ketika bisnis Anda sedang berada dalam posisi krisis, cobalah identifikasi permasalahan yang sedang dihadapi secara objektif. Dalam menghadapi masalah dengan cara agile thinking, Anda perlu memiliki kemampuan berpikir kritis dan sistematis untuk melihat berbagai penyebab sekaligus kemungkinan solusi. 

BACA JUGA: Digital Mindset: Karyawan Harus Bersiap Hadapi Transformasi Digital

2. Tingkatkan kemampuan komunikasi

Komunikasi dilakukan secara verbal dan nonverbal. Keduanya perlu Anda maksimalkan melalui praktik berulang. 

Ketika Anda telah mampu melihat permasalahan dan alternatif solusi, maka Anda perlu mengomunikasikannya secara efektif. 

3. Berkolaborasi

Agile thinking dapat dibangun dari kebiasaan dan kemampuan Anda dalam bekerja sama atau berkolaborasi dengan orang lain yang berbeda pandangan. 

Posisikan diri Anda dalam sebuah tim, belajarlah untuk berkolaborasi dengan banyak orang dari beragam latar belakang. Ini akan membantu Anda untuk open minded, terbuka dengan berbagai perspektif. 

Dari keberagaman, Anda akan belajar memahami pemikiran orang lain bahkan memiliki jauh lebih banyak opsi untuk menyelesaikan krisis yang melanda bisnis Anda.

BACA JUGA: Agile Leadership Dukung Transformasi bagi Agile Organization

4. Bersikap reflektif

Senantiasa melakukan refleksi terhadap apa yang telah terjadi pada bisnis Anda penting dilakukan. Masalah dan krisis yang sedang perusahaan Anda alami saat ini atau kemarin akan menjadi sebuah pembelajaran yang berharga. 

Termasuk juga bagi tim dan karyawan Anda. Setiap karyawan akan mampu belajar dari masalah tersebut agar tidak lagi jatuh dua kali dalam permasalahan yang sama. 

Dalam jangka panjang, kemampuan merefleksikan diri ini cukup baik dalam membangun agile thinking Anda. 

5. Dengar dan bertanya

Pemikiran yang agile juga dapat dilatih dari sebuah percakapan yang tujuannya untuk belajar, terutama dari orang lain. Dengarkan dan ajukan pertanyaan kepada lawan bicara Anda. 

Gali perspektif mereka sebanyak mungkin untuk membangun kemampuan berpikir agile Anda. Semakin terbuka diri Anda terhadap sudut pandang lain akan membuka wawasan Anda untuk melihat permasalahan dari sekian banyak pemikiran. 

Kesimpulannya, bisnis yang sedang mengalami krisis perlu dihadapi oleh orang-orang pemberani yang selalu adaptif dengan berbagai perubahan.  Salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh para pelaku bisnis ini tentunya agile thinking. 

Namun, pemikiran ini tidak dapat dimiliki begitu saja. Anda perlu untuk melatihnya. 

Pembahasan di atas adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan ketika ingin menggunakan agile thinking pada saat perusahaan menemukan permasalahan dan sedang mencari alternatif solusi terbaik. 

BACA JUGA: 5 Tips Sukses dalam Entrepreneurial Leadership, Penting Bagi Bisnis!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related