5 Tips Membangun Startup agar Tidak Gagal di Tengah Jalan

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Membangun startup bukanlah perjalanan yang mudah, apalagi jika Anda masuk ke industri yang sama sekali baru. Hal ini sudah dialami langsung oleh CEO Bask Health, Zachary Dorf, yang bersama saudara kembarnya, Eli, memulai bisnis tanpa latar belakang di bidang kesehatan.

Kini, mereka berhasil mengembangkan Bask menjadi platform SaaS yang digunakan lebih dari 100 perusahaan telehealth di seluruh dunia. Dalam wawancara bersama Entrepreneur, ia pun membagikan lima hal penting yang harus dipahami sebelum memulai startup:

BACA JUGA: Lebih Cuan, Survei Buktikan Influencer Kini Merangkap Pengusaha

Jangan Tunggu Sempurna untuk Meluncurkan Produk

Kesalahan besar yang banyak dilakukan founder adalah menunda peluncuran lantaran ingin produknya sempurna. Dorf mengaku hampir bangkrut karena terlalu lama fokus pada detail produk, namun lupa menguji apakah idenya benar-benar dibutuhkan pasar.

Solusinya, luncurkan versi awal sesegera mungkin. Meskipun hanya berupa demo sederhana, produk yang langsung digunakan oleh pelanggan akan memberi masukan nyata dan membantu menentukan arah bisnis ke depan.

Produk Harus Unik dan Mudah Digunakan

Salah satu kegagalan awal Bask adalah karena masuk ke pasar tanpa keunikan yang menonjol. Dari pengalaman tersebut, Dorf pun menyadari pentingnya memiliki diferensiasi yang jelas. Jika startup Anda tidak menyelesaikan masalah tertentu secara lebih baik dari yang lain, maka sulit untuk bersaing di pasar yang sudah ramai.

Bask akhirnya dibangun sebagai platform SaaS telehealth yang mudah digunakan, tanpa perlu keahlian coding atau pengalaman di bidang medis. Sistem onboarding mandiri dan integrasi API disiapkan untuk mempercepat proses pengguna memulai bisnis mereka sendiri.

Fokus pada Satu Solusi Utama

Banyak founder tergoda untuk menambahkan banyak fitur demi menyenangkan semua pihak. Bask pun sempat melakukan hal ini dan akhirnya kewalahan.

Namun, kunci keberhasilan Bask justru datang ketika mereka fokus pada satu solusi utama yang disempurnakan secara mendalam. Hasilnya, pelanggan lebih puas, sistem lebih stabil, dan pertumbuhan bisnis meningkat lewat rekomendasi organik.

BACA JUGA: 5 Pertanyaan Kunci untuk Menyusun Strategi Bisnis yang Efektif

Siap Bekerja Keras, Bahkan Tanpa Libur

Di fase awal, kerja keras mutlak dibutuhkan. Dorf bahkan menyebutkan bahwa ia dan saudara kembarnya bekerja tujuh hari dalam seminggu selama tahun pertama. Tanpa akhir pekan, tanpa liburan.

Dedikasi penuh ini membantu mereka beradaptasi cepat, memperbaiki produk berdasarkan masukan langsung dari pengguna, dan mengatasi tantangan teknis tanpa harus menunggu lama.

Meski fase ini tidak akan berlangsung selamanya, para founder perlu sadar bahwa di awal perjalanan, keberhasilan ditentukan oleh usaha maksimal, bukan sekadar ide brilian.

Siapkan Sistem sejak Dini untuk Skalabilitas

Membangun produk dan mengembangkan bisnis adalah dua tantangan berbeda. Banyak startup berhenti di tengah jalan karena gagal menyesuaikan diri saat jumlah pelanggan meningkat.

Bask sempat kewalahan menangani lonjakan pengguna, hingga akhirnya menyadari pentingnya membangun sistem pendukung internal: mulai dari merekrut tim yang tepat, membuat dokumentasi kerja, hingga menciptakan alur kerja yang efisien.

Menurut Dorf, perekrutan awal bukan sekadar mengisi posisi, melainkan membentuk fondasi yang akan menentukan arah pertumbuhan jangka panjang.

Related

award
SPSAwArDS