Utang sering kali membuat seseorang merasa tertekan dengan potensi gagal bayar, bunga yang terus bertambah, hingga risiko merusak BI Checking. Namun, mengelola dengan bijak sejatinya tidak sesulit yang dibayangkan.
Penasihat Keuangan di Bogart Wealth, Jung Seh, membagikan sejumlah cara efektif mengelola utang untuk mencapai kondisi finansial yang lebih baik. Dilansir dari GOBangkingRates, berikut penjelasannya:
BACA JUGA: 5 Hal Sepele yang Bisa Memperburuk Kondisi Keuangan
Mulai dengan Membuat Anggaran
Langkah pertama dalam mengelola utang adalah memahami kondisi keuangan sendiri melalui anggaran. Dengan anggaran, Anda dapat melihat dengan jelas pemasukan dan pengeluaran yang terjadi.
Salah satu penyebab utama yang membuat utang menumpuk adalah pengeluaran yang lebih tinggi dari pendapatan. Untuk itu, cobalah untuk menyesuaikan pengeluaran variabel, seperti makan di luar, untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk pembayaran utang.
Buat Komposisi Pembayaran Utang
Jika Anda merasa kesulitan untuk melunasi semua utang sekaligus, gunakan pedoman umum dalam mengelola utang untuk memastikan keuangan Anda tetap terkendali. Pedoman tersebut meliputi:
- Utang perumahan (pokok, bunga, pajak, dan asuransi) atau biaya sewa sebaiknya kurang dari 28% dari pendapatan kotor.
- Total utang bulanan tidak lebih dari 36% dari pendapatan kotor.
- Utang konsumtif sebaiknya kurang dari 20% dari pendapatan kotor.
Jika Anda memiliki utang perumahan yang melebihi angka ini, pertimbangkan untuk mencari solusi seperti pindah rumah atau refinancing untuk mengurangi beban pembayaran.
BACA JUGA: 5 Barang yang Tak Perlu Dibeli Kelas Menengah Menurut Warren Buffett
Prioritaskan Utang dengan Bunga Tinggi
Utang dengan bunga yang tinggi, seperti kartu kredit, harus diprioritaskan untuk dilunasi terlebih dahulu. Sementara, utang dengan bunga rendah masih bisa Anda cicil dengan jumlah minimum sembari mengumpulkan uang.
Jangan Lupakan Investasi
Meskipun mengurangi utang secepat mungkin penting, jangan lupakan pentingnya berinvestasi untuk masa depan. Mengurangi kontribusi tabungan untuk membayar utang dapat merugikan dalam jangka panjang karena Anda akan kehilangan manfaat bunga majemuk.
“Pastikan Anda tetap berinvestasi untuk masa depan,” saran Seh. Meskipun menghadapi utang, Anda tetap harus mengalokasikan setidaknya 10% dari pendapatan untuk tabungan masa depan.
Hindari Pinjaman Baru untuk Melunasi Utang Lama
Menggunakan pinjaman baru untuk membayar utang lama bisa terlihat sebagai solusi, tetapi berisiko. Anda dapat mempertaruhkan aset, seperti rumah, untuk membayar utang yang tidak memiliki jaminan.
Selain itu, meskipun suku bunga lebih rendah, tenor yang lebih panjang justru membuat total biaya bunga lebih tinggi.