5 Tips Sebelum Lakukan Influencer Marketing Strategy, Jangan Salah Pilih!

marketeers article
influencer marketing strategy | sumber: 123rf

Berkembangnya digitalisasi mendorong setiap brand untuk memiliki influencer marketing strategy sebagai salah satu strategi digital marketing yang efektif.

Influencer menjadi makin dipercaya karena mampu membangun kepercayaan konsumen terhadap produk-produk yang ditawarkan atau di-review oleh para konsumen.

Menurut penelitian yang dilansir dari Entrepreneur, sebanyak 63% responden berusia 18-34 tahun mengatakan apa yang dikatakan oleh influencer mengenai suatu brand akan jauh lebih dipercaya.

Mampu berkolaborasi dengan influencer adalah cara yang tepat untuk meningkatkan skala bisnis. Berikut lima tips yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan influencer marketing strategy yang Marketeers sadur dari Entrepreneur:

1. Pilih platform yang sesuai dengan produk atau jasa

Seperti yang Anda semua ketahui bahwa salah satu hal terpenting dalam social media strategy adalah memilih platform media sosial yang tepat. 

Pemilihan ini dapat berdasarkan pada beberapa hal, mulai dari tujuan penggunaan media sosial, target audiens yang ingin dijangkau, bagaimana strategi kompetitor, sekaligus mengetahui di mana seorang influencer tersebut dikenal baik oleh audiensnya.

Setiap media sosial memiliki karakteristiknya masing-masing dan penting untuk dapat mengenali produk dan platform mana yang paling sesuai agar dapat tepat sasaran.

BACA JUGA: Bukan Lagi Influencer Marketing, Kini Eranya Creator Marketing

2. Pilih influencer yang relevan dengan produk Anda

Tidak hanya memilih media sosial yang perlu sesuai dengan produk Anda, Anda juga perlu menggaet influencer yang tepat sesuai dengan target audiens yang ingin Anda sasar. 

Ketika Anda ingin menawarkan produk olahraga, maka influencer yang sesuai adalah mereka yang senang membagikan konten edukasi seputar kesehatan dan olahraga. 

Dalam influencer marketing strategy, relevansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan terhadap audiens Anda agar influencer dapat memberikan saran dan rekomendasi terpercaya kepada calon konsumen Anda.

Tidak hanya itu, penting juga mengetahui tipe influencer mana yang tepat dengan tujuan pemasaran Anda. Misalnya, jika Anda ingin meningkatkan brand awareness, maka mega-influencer dan macro-influencer bisa Anda coba.

Namun, jika Anda ingin mendorong konversi dan ingin membuat target audiens Anda mulai melakukan tindakan pembelian, maka micro bahkan nano-influencer perlu Anda perhatikan. 

3. Validasi followers

Untuk mengetahui apakah influencer marketing yang Anda lakukan sudah tepat adalah dengan mengenali lebih dalam siapa followers mereka. 

Anda dapat memastikan terlebih dahulu apakah influencer yang ingin Anda ajak kerja sama memang memiliki followers asli, bukan fake followers yang berasal dari pembelian. 

Perhatikan bagaimana influencer Anda berkomunikasi dan berhubungan dengan followers mereka. Jangan sampai Anda tertipu dengan jumlah followers banyak, namun tidak memberikan Anda hasil yang signifikan. 

Cara mendeteksi fake followers cukup mudah, Anda dapat menemukan profil yang biasanya tidak memiliki posts apapun dan mengikut banyak akun hingga ribuan. 

Anda juga dapat mengecek postingan influencer Anda sebelumnya. Jika Anda menemukan hanya beberapa engagement saja yang terbangun, seperti like, comments, dan share, maka bisa saja influencer tersebut membeli fake followers. 

Namun, cara terbaik untuk dapat menemukan influencer yang tepat adalah dengan meminta portofolio mereka. Dengan brand apa mereka sudah bekerja sama dan berhasil.

BACA JUGA: Pelajari 5 Jenis Content Creator yang Sesuai Kebutuhan Brand

4. Berikan influencer ruang untuk berkreasi

Konten yang disampaikan oleh audiens harusnya otentik dan personal. Cara terbaik untuk memastikan hal tersebut adalah dengan menganalisis rekam jejak atau portofolio sukses dari Sang Influencer.

Kenali bagaimana mereka mengemas sebuah konten dan menyampaikannya kepada audiens. Setelah itu, jangan dikte mereka dan biarkan influencer Anda bekerja sesuai dengan ekspektasi yang sebelumnya telah disepakati. 

5. Evaluasi hasil dari campaign

Pilar penting dalam social media marketing adalah listening dan engagement. Social media listening adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi apa yang konsumen katakan mengenai brand. 

Hal ini dapat diketahui dengan mengukur keberhasilan campaign, mana strategi yang sukses dan mana hal yang perlu dihindari untuk mengurangi kesalahan. 

Oleh karena itu, mengevaluasi hasil dari influencer marketing yang menggunakan media sosial sebagai wadah kreasi adalah dengan melihat data. 

Buat Key Performance Indicator yang tepat untuk mengukur jumlah pengunjung di website Anda, tingkat konversi penjualan produk, dan berapa banyak orang yang telah mendapatkan informasi produk dari influencer Anda.

Cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan kode referral kepada influencer Anda yang bisa dibagikan kepada audiens, sehingga ketika audiens tertarik untuk membeli, mereka akan mendapatkan diskon sekaligus tercatat sebagai pembeli yang berasal dari influencer tersebut.

Itulah lima tips sebelum Anda memutuskan untuk bekerja sama dengan influencer. Dalami influencer Anda dan pastikan apa yang mereka lakukan sesuai dengan nilai brand dan mampu mencapai target Anda.

Jika begitu, sudah siapkah Anda berkolaborasi melalui influencer marketing strategy? Jika masih ragu, baca kembali pembahasan di atas sebelum Anda benar-benar yakin, ya!

BACA JUGA: 5 Cara Menjadi Content Creator yang Andal, Saatnya Tahun 2024 Alih Profesi

Editor: Ranto Rajagukguk

Related