Serba-Serbi Kartu Kredit Biar Untung dan Tak Buntung

marketeers article
40708084 concept of online payment by plastic card through the internet banking. close-up of human hand for laptop and holding credit card, man is shopping indoor at home

Millennials suka segala sesuatu yang ringkas, termasuk moda pembayaran. Tren pembayaran non tunai seperti yang sekarang banyak diadaptasi oleh beberapa perusahaan cukup laris digunakan oleh para generasi muda. Berdasarkan riset Brilio.net bersama dengan JakPat Mobile Survey, mendapatkan fakta bahwa mayoritas millennials Indonesia (59%) khususnya kelas menengah ke atas kini lebih menyukai transaksi secara nontunai. Kartu debit menjadi alat pembayaran nontunai yang paling disukai millennials (50%), diikuti uang elektronik (33%), dan kartu kredit (17%).

Nah, bicara pembayaran non tunai, tentu tidak bisa lepas akan kartu kredit. Kartu satu ini ibarat dua mata pisau, bisa menguntungkan, eh, bisa juga bikin buntung. Tapi berdasarkan riset, ternyata 63% millennials mengakui kebutuhan mereka akan kartu kredit. Jadi, sebelum kalian ingin mendaftar untuk membuka kartu kredit atau sudah punya tapi bingung bagaimana harus menggunakannya, ada baiknya simak beberapa informasi tentang kartu kredit di bawah ini.

Kartu Kredit Buat Gadget, Liburan, Nongkrong, dan Fesyen

Riset Brilio bersama JakPat mendapati mayoritas pengeluaran kartu kredit millennials tersalurkan untuk produk elektronik (27%), makanan dan minuman (25%), perjalanan wisata (23%), dan pembelian produk fesyen (15%). Ini menunjukkan bagaimana gadget, liburan, nongkrong dan juga fesyen menjadi esensi dalam gaya hidup millennials. Pengeluaran lainnya adalah langganan layanan musik dan video on demand (5%) dan lain-lain (4%).

Gara-Gara Promo

Untuk mendukung kebutuhan dan gaya hidup, millennial ternyata cerdik dan berusaha berhemat dengan mencari barang yang memberikan kemudahan untuk mereka mendapatkannya. Ketika ditanya mengenai alasan utama mereka untuk memiliki kartu kredit, 44% millennial menjadikan diskon, cashback, dan program cicilan sebagai alasan utama untuk memiliki kartu kredit. Alasan lainnya yang populer adalah cadangan untuk keadaan darurat (38%), kepraktisan karena tidak perlu memegang uang tunai (16%) serta status sosial (1%).

Rela Buka Situs Resmi Bank

Berbagai literatur menunjukkan bagaimana millennial mengakrabi teknologi dan kehidupan dunia maya. Hal ini juga berlaku dalam halnya ketika mereka mencari informasi mengenai kartu kredit. 38% millennial menjadikan website resmi penyedia kartu kredit sebagai sumber referensi kartu kredit utama mereka. Uniknya ditengah kehidupan dunia digital mereka, 23% millennial ternyata masih menjadikan orangtua, keluarga atau teman sebagai referensi utama dalam memilih kartu kredit. 21% memilih karyawan bank dan sales kartu kredit, dan 18% sisanya mempercayai ulasan online.

Ternyata Tanggung Jawabnya Tinggi Juga

Millennials ternyata bertanggung jawab dalam memakai kartu kredit mereka. Hal ini terlihat dari banyaknya millennials (55%) yang mengaku tidak pernah memakai kartu kredit mereka hingga batas maksimal. Sementara 84% millennials mengaku lebih sering membayar tagihannya sesuai yang tagihan. 72% millennial bahkan mengaku tidak pernah membayar tagihannya melewati tanggal jatuh tempo.

Eh, kalau ngomongin kartu kredit tentu gak bisa lepas dari yang namanya limit. Nah, ini rata-rata limit kartu kredit di kalangan millennials.

  • 53% millennials mengaku limit kartu kredit tertinggi yang mereka punya berkisar antara Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000
  • 18% mengaku limit tertinggi mereka ada di kisaran Rp 10.000.001 – Rp 15.000.000
  • 12% mengaku memiliki limit lebih dari Rp 30.000.000
  • 10% mengaku limit tertinggi mereka ada di kisaran Rp 15.000.001 – Rp 20.000.000
  • 7% mengaku limit tertinggi mereka ada di kisaran Rp 20.000.001 – Rp 30.000.000

Waspadai Pemborosan

Millennials ternyata cukup waspada akan potensi pengeluaran berlebih yang dapat terjadi jika mereka memiliki kartu kredit. Ketika ditanya mengenai alasan mereka untuk tidak memiliki kartu kredit, alasan yang populer adalah potensi pemborosan (44%), potensi terlilit utang (28%), tidak disetujui bank (17%), dan bunga yang tinggi (11%). Sedangkan hal yang paling mereka pertimbangkan sebelum memilih kartu kredit adalah Cashback, diskon, dan program cicilan (44%), fitur bebas biaya tahunan (36%) serta suku bunga yang rendah (22%).

Bijak Dalam Memiliki Kartu Kredit

Meskipun setiap penerbit kartu kredit menawarkan berbagai manfaat atau promo menggiurkan, millennials ternyata tidak serta merta langsung memiliki banyak kartu kredit. Mayoritas millennials pemilik kartu kredit ternyata hanya memiliki satu kartu kredit. Dari 478 responden pemilik kartu kredit, 54% mengaku memiliki satu kartu kredit, 29% mengaku memiliki dua kartu, 10% memiliki tiga kartu, dan 6% memiliki empat kartu atau lebih.

 

 

Related