6 Perbedaan Paylater dan Pinjaman Online, Serupa tapi Tak Sama!

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Jagat maya tengah dihebohkan dengan curahan hati seorang aktris terkait paylater. Ia mengaku mendapat ‘teror’ dari debt collector yang memintanya untuk segera melunasi tagihan, seolah-olah ia meminjam uang lewat pinjaman online (pinjol).

Hal ini lantas memantik diskusi mengenai perbedaan paylater dan pinjol. Meski sama-sama menawarkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan dana, terdapat perbedaan mendasar dalam cara kerja, penggunaan, hingga risiko yang ditimbulkan.

Memahami perbedaan tersebut penting agar Anda bisa memilih jenis pembiayaan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial. Dilansir dari laman Bank Mega Syariah, berikut sejumlah perbedaannya:

BACA JUGA: Miliki 7 Aset Ini jika Ingin Uang Mengalir Tanpa Perlu Bekerja Lagi

Definisi Paylater dan Pinjol

Paylater merupakan fasilitas pembiayaan yang memungkinkan pengguna membeli barang atau jasa terlebih dahulu dan membayarnya di kemudian hari. Layanan ini biasanya tersedia di aplikasi e-commerce atau platform perjalanan, dan proses pengajuannya relatif cepat serta tidak membutuhkan jaminan.

Sementara itu, pinjaman online adalah layanan pinjaman tunai yang bisa diajukan lewat aplikasi fintech atau lembaga keuangan digital. Dana ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan dan pencairannya langsung masuk ke rekening pribadi peminjam.

Prosedur Pencairan Dana

Pinjol biasanya langsung ditransfer ke rekening peminjam atau dompet digital tanpa perantara. Sebaliknya, paylater melibatkan lebih banyak pihak—seperti penyedia dana, aplikasi, dan merchant—sehingga dananya tidak bisa dicairkan secara langsung dan hanya dapat digunakan di platform tempat fasilitas tersebut tersedia.

Dasar Hukum dan Regulasi

Layanan paylater diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/6/PBI/2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran. Sedangkan, pinjol diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No. 10/POJK.05/2021.

Keduanya berada di bawah pengawasan OJK, namun perlu tetap berhati-hati karena masih banyak pinjol ilegal yang beroperasi.

BACA JUGA: Strategi Cerdas Warren Buffett dalam Mengelola Keuangan

Pengaruh Terhadap Skor Kredit

Paylater maupun pinjol dapat memengaruhi skor kredit Anda, namun pengaruh pinjol umumnya lebih besar karena sistemnya terhubung langsung ke lembaga pemeringkat kredit. Keterlambatan membayar pinjol bisa berdampak langsung pada reputasi kredit Anda.

Tingkat Keamanan

Meski sama-sama diawasi OJK, paylater cenderung lebih aman karena disediakan oleh lembaga keuangan terpercaya seperti bank atau multifinance. Sebaliknya, risiko penggunaan pinjol masih cukup tinggi karena banyaknya penyedia ilegal yang sulit dibedakan dari yang legal.

Skema Pembayaran dan Bunga

Paylater menawarkan pilihan tenor mulai dari 30 hari hingga 12 bulan. Biasanya, tenor 30 hari tidak dikenakan bunga, sedangkan tenor lainnya dibebankan bunga hingga 2,95% per bulan.

Sementara itu, pinjol memiliki jangka waktu pelunasan bervariasi (7–30 hari atau lebih), dengan bunga yang bisa mencapai 3% per bulan, ditambah biaya administrasi lainnya.

Demikianlah sejumlah perbedaan antara paylater dan pinjol. Bagi Anda yang ingin tetap bijak secara finansial tanpa terjebak utang konsumtif, bisa memilih alternatif lain seperti menyisihkan dana darurat, memanfaatkan cicilan tanpa bunga, atau menggunakan kartu debit khusus.

Related

award
SPSAwArDS