6 Peristiwa Sorotan yang Terjadi di Industri Otomotif Hingga Akhir Tahun 2024

Industri otomotif Indonesia pada tahun 2024 mengalami berbagai dinamika yang memengaruhi kinerja pasar secara keseluruhan. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan kendaraan baru dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit akibat penurunan daya beli masyarakat yang signifikan.
Penurunan ini menjadi salah satu tantangan utama bagi produsen kendaraan, yang juga dihadapkan pada perubahan struktur pasar, seperti masuknya merek-merek baru, hengkangnya produsen lama, hingga kebijakan insentif yang berfokus pada mobil elektrifikasi.
BACA JUGA: Gantikan Apple, Huawei Kembali Kuasai Pasar Smartphone Cina
Berikut beberapa perkembangan utama yang mewarnai industri otomotif hingga akhir 2024:
1. Banjir Merek Mobil Asal China
Investasi otomotif dari China meningkat signifikan pada tahun 2024. Salah satu momen penting adalah kehadiran Build Your Dream (BYD) yang memulai debutnya di Indonesia pada Januari dengan membawa tiga model kendaraan elektrifikasi.
Selain BYD, lima merek China lainnya seperti BAIC, AION, Jetour, Maxus, dan Zeekr turut meramaikan pasar otomotif Tanah Air. Merek-merek tersebut tidak hanya memperkenalkan model baru tetapi juga bersaing langsung dengan produsen lokal.
Langkah ini menunjukkan bahwa pasar Indonesia dianggap strategis dalam ekspansi mereka, meskipun penjualan nasional masih mengalami tekanan.
2. Peugeot Pamit dari Indonesia
Di tengah masuknya merek baru, pasar otomotif Indonesia kehilangan salah satu pemain lama, Peugeot. Produsen asal Prancis ini resmi hengkang pada Mei 2024 sebagai bagian dari strategi global perusahaan induknya, Stellantis.
Keputusan ini mengejutkan karena terjadi tanpa pemberitahuan sebelumnya. Peugeot memilih untuk fokus pada pengembangan pasar di wilayah ASEAN lainnya yang dianggap lebih potensial, meninggalkan celah di segmen kendaraan premium yang sebelumnya mereka tempati.
3. Revisi Target Penjualan Gaikindo
Gaikindo merevisi target penjualan mobil baru pada 2024 menjadi 850.000 unit dari target awal 1,1 juta unit. Revisi ini dilakukan setelah mempertimbangkan penurunan daya beli masyarakat yang berdampak langsung pada perlambatan pasar otomotif.
Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo, kondisi pasar otomotif, khususnya kendaraan roda empat sepanjang tahun masih berjalan lambat. Hal inilah yang mendasari Gaikindo untuk melakukan revisi target penjualan mobil.
“Ya, memang angka-angka penjualan kan tidak bisa meningkat signifikan. Ini (revisi target) kesepakatan dengan anggota Gaikindo,” kata Jongkie beberapa waktu lalu.
4. Insentif untuk Mobil Elektrifikasi
Pemerintah terus mendorong industri otomotif menuju elektrifikasi dengan memberikan insentif fiskal, termasuk pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik hingga 31 Desember 2025. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Menteri Investasi dan Hilirisasi Nomor 1 Tahun 2024.
Selain itu, pemerintah meresmikan insentif sebesar 3% untuk kendaraan hybrid melalui mekanisme PPnBM Ditanggung Pemerintah (DTP). Langkah ini bertujuan untuk mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan sekaligus menarik lebih banyak investasi di sektor ini.
5. Jeep Beralih ke Indomobil Group
Tahun 2024 juga menjadi momen peralihan agen pemegang merek Jeep di Indonesia dari PT DAS Indonesia Motor ke PT Indomobil National Distributor (IND). Perubahan ini merupakan bagian dari upaya Stellantis untuk memperkuat kehadiran Jeep di pasar SUV Indonesia.
Sebagai langkah awal, Jeep di bawah Indomobil berencana membuka sejumlah dealer baru di Jakarta, seperti di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), MT Haryono, dan Gading Serpong.
BACA JUGA: Harga Sawit Hari Ini 21 Januari Kembali Naik, Pasar Nantikan Data Produksi
6. Merger Honda dan Nissan
Akhir tahun 2024 ditandai dengan pengumuman merger antara Honda dan Nissan. Kedua perusahaan Jepang ini sepakat untuk membentuk perusahaan induk baru pada 2026, fokus pada pengembangan teknologi elektrifikasi dan kendaraan otonom.
Kesepakatan ini mencakup penelitian bersama di bidang kecerdasan buatan dan perangkat lunak untuk kendaraan. Merger ini diharapkan memperkuat posisi kedua perusahaan dalam menghadapi persaingan global di era kendaraan berbasis teknologi canggih.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz