Public speaking atau berbicara di depan umum penting untuk menunjang kesuksesan di dunia profesional, namun keterampilan ini justru sering menjadi momok bagi segelintir orang. Rasa gugup bisa membuat seseorang kehilangan fokus.
Namun, menurut Michael Chad Hoeppner, seorang pelatih public speaking ternama dan penulis buku Don’t Say Um: How to Communicate Effectively to Live a Better Life, rasa gugup bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diatasi.
Melansir Forbes, berikut beberapa tips dari Hoeppner untuk membantu Anda lebih percaya diri saat berbicara di depan audiens:
BACA JUGA: Skill Utama Business Development untuk Meningkatkan Hubungan Bisnis
Jangan Terjebak dalam “Mode Profesional”
Hoeppner menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama rasa gugup adalah keyakinan keliru bahwa berbicara secara profesional berarti harus terlihat formal dan kaku. Ini sering membuat seseorang berbicara monoton, kurang menggunakan ekspresi wajah, dan terlihat statis.
“Kunci untuk mengatasi rasa gugup adalah dengan menjadi diri sendiri,” kata Hoeppner.
Gunakan variasi suara, ekspresi wajah, dan gerakan tangan secara alami seperti saat Anda berbicara sehari-hari. Alih-alih membatasi diri, fokuslah pada cara menyampaikan pesan dengan cara yang lebih hidup dan menarik.
Alihkan Fokus ke Audiens
Rasa gugup sering kali muncul karena pembicara terlalu fokus pada dirinya sendiri, entah itu khawatir akan membuat kesalahan atau terlihat tidak sempurna. Hoeppner menyarankan untuk mengalihkan perhatian Anda kepada audiens.
“Ketika Anda fokus pada orang lain, kemampuan komunikasi Anda akan mengalir lebih alami,” jelasnya.
Misalnya, jaga kontak mata, gunakan intonasi yang jelas, dan pastikan pesan Anda bisa dipahami audiens. Fokus pada kebutuhan audiens akan membantu Anda merasa lebih rileks dan percaya diri.
Beri Diri Anda Waktu untuk Berpikir
Kekhawatiran akan kekurangan kosakata atau penggunaan kata-kata pengisi seperti “um” dan “uh” sering memperparah rasa gugup. Hoeppner menekankan bahwa menjadi komunikator yang baik tidak memerlukan kosakata yang luas, tetapi kemampuan untuk memilih kata yang tepat.
“Saat merasa gugup, banyak orang cenderung berbicara lebih cepat atau menghindari jeda karena takut terlihat tidak percaya diri. Padahal, memberi diri Anda waktu untuk berpikir justru akan membantu Anda berbicara dengan lebih jelas dan terstruktur,” ungkapnya.
BACA JUGA: 4 Keterampilan Teknologi yang Paling Dicari Tahun 2025
Latihan dan Evaluasi Diri
Hoeppner menyarankan pembicara untuk merekam diri mereka saat berlatih. Dengan teknologi smartphone saat ini, Anda bisa dengan mudah merekam dan menonton ulang penampilan Anda.
“Tantangan sebenarnya bukan pada teknologinya, tetapi keberanian untuk melihat rekaman tersebut,” katanya.
Meskipun terkadang terasa tidak nyaman melihat diri sendiri, ini adalah cara efektif untuk mengevaluasi dan meningkatkan kemampuan Anda. Dengan menonton ulang, Anda bisa mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan belajar dari kesalahan Anda.
Jangan Terobsesi pada Kata Pengisi
Hoeppner menjelaskan bahwa kata-kata pengisi seperti “um” atau “seperti” bukanlah masalah utama, melainkan gejala dari kurangnya ketepatan dalam memilih kata. Alih-alih berusaha keras menghilangkan kata-kata ini, fokuslah pada peningkatan kejelasan dan struktur bahasa Anda.
“Filler language muncul ketika pembicara merasa tidak pasti atau kurang spesifik. Jadi, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan kemampuan Anda memilih kata yang tepat dalam waktu yang cukup,” ujarnya.
Manfaatkan Latihan Pernapasan
Salah satu cara sederhana untuk menenangkan rasa gugup adalah dengan teknik pernapasan. Hoeppner menyarankan untuk melatih pernapasan dalam agar Anda dapat berbicara dengan lebih terkontrol dan tidak terburu-buru.