7 Perbedaan Selling dan Marketing, Salah Paham Bisa Salah Strategi!

marketeers article
perbedaan selling dan marketing | sumber: 123rf

Dalam aktivitas bisnis, perbedaan selling dan marketing tampak seperti abu-abu dan tak ada garis pembatasnya. Meski familier seperti berdampingan, namun selling dan marketing memiliki dua konsep yang berbeda. 

Perbedaan keduanya pun tampak jelas, mulai dari aktivitas, manajemen, cara pendekatan, hingga output yang dituju. Selling lebih dekat dengan konsep mengubah produk menjadi uang. 

Secara sederhana, marketing menjadi metode untuk melayani dan memuaskan kepuasan pelanggan. Dengan begitu, marketing lebih identik dengan proses perencanaan produk, mulai dari harga, promosi, hingga distribusi. 

Hal ini tentu berbeda dengan selling yang mana aktivitasnya perlu berkaitan erat dengan rules yang ada dalam pasar tersebut. Untuk memahami lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya, simak penjelasan Marketeers berikut ini:

Apa Itu Selling?

Selling termasuk dalam bagian dari proses marketing yang tujuannya untuk mendorong orang agar ingin dan bersedia membeli melalui berbagai strategi yang sedikit lebih agresif.

Menurut William J Stanton, selling adalah menginformasikan dan membujuk pasar terhadap suatu produk atau jasa sebagai fungsi promosi. Menurut Still, Cundiff, dan Giovani, selling dalam arti luas tidak hanya sekadar melakukan penjualan yang berarti memindahkan kepemilikan saja, melainkan juga mengidentifikasi calon konsumen, mendorong terciptanya permintaan, dan memberikan informasi serta layanan kepada konsumen.

Dalam proses penjualan, seorang salesperson akan menjual produk apa pun yang telah diproduksi atau dimiliki. Metode penjualan jauh lebih agresif, bahkan sering kali kebutuhan dan kepuasan pelanggan tidak menjadi perhatian penuh.

BACA JUGA: Perbedaan Branding dan Marketing, Jangan Salah Kaprah Ya!

Apa itu marketing?

Marketing adalah fungsi manajemen yang berkaitan dengan aktivitas promosi pembelian dan penjualan dari produk dan layanan. Secara modern, marketing disebut sebagai proses sosial yang mana seseorang mendapatkan apa yang diinginkan dari sebuah penawaran.

Menurut Philip Kotler, father of modern marketing menyebut marketing adalah sains dan seni mengeksplorasi, menciptakan, dan menyampaikan nilai untuk memuaskan kebutuhan pasar dengan mendapatkan keuntungan. 

Dilansir dari ByJu’s, tugas seorang pemasar adalah menemukan kebutuhan pelanggan, memenuhi kebutuhan tersebut dengan produk yang ditawarkan, dan menerima berbagai feedback pelanggan. 

7 Perbedaan Selling dan Marketing

Berikut beberapa perbedaan selling dan marketing yang perlu Anda pahami dan telah Marketeers lansir dari berbagai sumber:

1. Tujuan

Selling bertujuan untuk memaksimalkan profit dari perusahaan tersebut. Sementara itu, marketing bertujuan untuk menghasilkan profit dengan cara membantu meningkatkan kepuasan pelanggan. 

2. Orientasi

Selling hanyalah bagian dari proses marketing yang terbatas dan berorientasi untuk meningkatkan volume penjualan dari waktu ke waktu untuk organisasi tersebut. Marketing juga termasuk dalam selling dengan cakupan yang lebih luas. 

Aktivitas pemasaran tersebut juga berkaitan dengan proses mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

BACA JUGA: Nonprofit Marketing: Strategi Bangun Empati Donatur dan Sukarelawan

3. Fokus

Fokus utama dari selling adalah mengubah kepemilikan suatu produk dari penjual kepada pembeli. Selain itu, marketing berfokus untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan atas kebutuhan dan keinginannya yang terpenuhi oleh produk tertentu.

4. Perspektif

Perspektif yang diterapkan pada proses selling adalah inside out, membawa apa yang ada di dalam perusahaan (internal) kepada pasar dan pelanggan (eksternal).

Berbeda dengan marketing yang memiliki perspektif outside in, membawa berbagai insights dari para pelanggan (eksternal) ke dalam perusahaan (internal) sebagai bahan untuk menciptakan produk dan merencanakan strategi.

5. Strategi

Strategi yang digunakan pada aktivitas selling berkaitan dengan promosi dan persuasi yang mungkin saja agresif agar produk dapat terjual sebanyak-banyaknya. Strategi ini tentu berbeda dengan marketing yang jauh lebih kompleks dan memerlukan integrasi. 

Produk yang ditawarkan kepada pelanggan perlu diperhatikan dari segi produk, harga, saluran pemasaran, dan strategi promosi. Bahkan di era digital, strategi marketing ini jauh lebih beragam di berbagai saluran, mulai dari social media marketing, content marketing hingga community marketing.

6. Mula dan Akhir

Aktivitas selling dalam perusahaan akan bermula pada saat produk diproduksi dalam proses manufaktur atau didapatkan dari supplier. Aktivitasnya pun akan berakhir ketika produk tersebut telah terjual.

Aktivitas marketing akan bermula sebelum produk tersebut diproduksi dan tidak akan berakhir meskipun produk telah terjual. Aktivitas pemasaran ini akan terus berlangsung setelah produk terjual, salah satunya adalah strategi after-sales services. 

7. Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis untuk selling umumnya dilakukan dalam jangka pendek, sedangkan marketing lebih berorientasi pada jangka panjang dan cukup strategis. 

Bahkan, marketing memerlukan A/B Testing yang memakan waktu cukup lama untuk menemukan pola dan strategi pemasaran yang paling tepat. Evaluasi secara berkala dari waktu ke waktu adalah keharusan bagi setiap pemasar.

BACA JUGA: Jangan Keliru! Ternyata Ini Perbedaan Customer, Consumer, dan Client

Kesimpulannya, selling lebih mengutamakan hanya pada proses penjualan produk hingga produk berpindah tangan dari penjual atau perusahaan kepada pembeli atau pelanggan. Marketing menjadi suatu konsep yang jauh lebih kompleks dan komprehensif. 

Strateginya pun berubah-ubah menyesuaikan berbagai dinamika pasar, perubahan perilaku konsumen, dan kondisi eksternal lainnya. Dengan memahami kedua istilah tersebut, Anda akan jauh lebih memahami bagaimana fundamental dari perbedaan selling dan marketing yang sering kali berhimpitan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related