Value proposition bukan hanya tentang menjual produk, melainkan bagaimana menawarkan solusi yang benar-benar relevan dengan kebutuhan konsumen. Banyak pelaku usaha gagal bersaing karena tidak mampu menyampaikan nilai yang membedakan produk mereka secara jelas dan efektif.
Dalam dunia bisnis yang makin kompetitif, konsumen tidak lagi hanya membeli barang, mereka membeli manfaat. Sebab itu, menyusun value proposition yang kuat harus dimulai dari pemahaman terhadap apa yang benar-benar dibutuhkan oleh target pasar.
BACA JUGA: Lewat Undian, Mobil Lubricants Tawarkan Nilai Tambah ke Konsumen Jelang Lebaran
Dilansir dari strategyzer, langkah pertama dalam merumuskan value proposition adalah memahami dengan tepat siapa yang menjadi sasaran. Tanpa pemahaman tersebut, semua upaya penawaran nilai bisa tidak tepat sasaran dan membuang sumber daya.
Berikut ini delapan cara unik dalam menyusun value proposition agar tidak hanya tepat sasaran, tapi juga mampu menarik perhatian calon pelanggan:
1. Mulai dari Masalah Nyata Konsumen
Identifikasi masalah spesifik yang sedang dihadapi audiens. Fokus pada solusi, bukan fitur produk semata.
2. Gunakan Bahasa yang Dipahami Target Pasar
Sampaikan manfaat produk dengan kalimat yang biasa digunakan oleh target konsumen. Hindari istilah teknis yang membingungkan.
3. Bandingkan dengan Alternatif yang Ada
Tunjukkan apa yang membedakan solusi yang ditawarkan dengan produk lain yang sudah ada di pasar.
4. Tampilkan Hasil atau Dampak Nyata
Gunakan data, testimoni, atau contoh kasus untuk menunjukkan manfaat konkret dari produk atau layanan.
5. Fokus pada Nilai yang Spesifik, Bukan Umum
Jangan hanya menyebut “lebih baik” atau “lebih murah”. Nyatakan keunggulan secara jelas dan terukur.
6. Uji Coba pada Kelompok Kecil Konsumen
Sebelum diluncurkan luas, uji value proposition kepada kelompok kecil untuk mendapatkan masukan.
7. Perbarui Berdasarkan Perubahan Tren Pasar
Pantau perubahan kebutuhan konsumen dan sesuaikan penawaran nilai secara berkala.
BACA JUGA: BPJPH: Bukan Hanya Kewajiban, Produk Halal juga Soal Hak Konsumen
8. Sederhanakan Kalimat Tanpa Kehilangan Makna
Gunakan kalimat singkat dan langsung agar pesan mudah dipahami dalam waktu singkat.
Merancang value proposition yang kuat membutuhkan ketepatan dalam memahami audiens dan kemampuan menyampaikan nilai secara sederhana namun bermakna. Strategi ini akan membantu produk lebih mudah diterima tanpa harus terlalu banyak menjelaskan.
Editor: Ranto Rajagukguk