Account-based marketing (ABM) semakin relevan digunakan dalam pendekatan pemasaran business to business (B2B) yang menargetkan akun spesifik. Strategi ini memfokuskan sumber daya pada prospek yang dianggap paling bernilai dan memungkinkan personalisasi yang lebih mendalam.
Berbeda dengan pendekatan pemasaran massal, ABM menyasar individu atau perusahaan tertentu yang telah dipetakan sebelumnya. Hal ini membuat interaksi yang dibangun menjadi lebih relevan dan berdampak langsung pada keputusan bisnis.
BACA JUGA: Kembangkan Bisnis Kecil Anda dengan 5 Tren Pemasaran Ini
Dilansir dari salesforce, penerapan ABM membutuhkan kolaborasi erat antara tim pemasaran dan penjualan agar strategi yang diterapkan benar-benar terarah. Pendekatan ini juga mengandalkan data yang kuat untuk menyesuaikan pesan dan saluran komunikasi.
Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam menjalankan strategi account-based marketing secara efektif:
1. Identifikasi Akun Bernilai Tinggi
Langkah awal dalam ABM adalah memilih perusahaan atau akun yang memiliki potensi konversi tinggi. Penentuan ini didasarkan pada profil bisnis, kebutuhan pasar, dan potensi jangka panjang.
Pemilihan yang tepat akan memperbesar peluang keberhasilan dalam proses pendekatan berikutnya.
2. Kembangkan Konten yang Relevan
Setelah akun ditentukan, konten yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari masing-masing target. Pesan yang disampaikan perlu disesuaikan agar mencerminkan pemahaman terhadap masalah mereka.
Dengan pendekatan ini, komunikasi menjadi lebih personal dan membangun kepercayaan sejak awal.
3. Libatkan Tim Penjualan Sejak Awal
Kolaborasi dengan tim penjualan penting agar informasi dari lapangan bisa memperkuat strategi pemasaran. ABM tidak hanya fokus pada awareness, tetapi juga mendukung proses akuisisi secara menyeluruh.
Keterlibatan sejak awal membantu memastikan bahwa pendekatan yang diambil tetap selaras antara dua fungsi tersebut.
4. Gunakan Data untuk Evaluasi
Pemantauan kinerja kampanye ABM harus dilakukan secara berkala dengan menggunakan indikator yang relevan. Tujuannya adalah mengukur efektivitas pendekatan serta melakukan penyesuaian bila diperlukan.
Data yang terkumpul juga bisa digunakan untuk memperbaiki strategi pada akun lainnya.
5. Bangun Hubungan Jangka Panjang
ABM bukan sekadar proses akuisisi, tapi juga bagian dari strategi mempertahankan klien strategis. Menjaga hubungan setelah akuisisi akan memperbesar peluang kerja sama berkelanjutan.
BACA JUGA: 4 Tren Pemasaran Aplikasi Seluler Tahun 2025
Hubungan yang dibangun dengan pendekatan personal akan lebih bertahan dibanding komunikasi yang bersifat umum.
Account-based marketing membantu perusahaan fokus pada target yang paling berpeluang menghasilkan konversi nyata. Dengan sumber daya yang dikelola secara terarah, hasil yang diperoleh cenderung lebih terukur dan berdampak langsung pada pertumbuhan bisnis.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz