Ada Fintech, Industri Asuransi Harus Semakin Transparan

marketeers article
Businessman hand touching INSURANCE sign on virtual screen

Perkembangan teknologi dan informasi telah membuat beragam lanskap bisnis berubah. Terutama, berkat penetrasi internet yang semakin tajam di negara ini dalam beberapa tahun belakang ini. Tahun lalu, sekitar 51% atau sekitar 133 juta orang Indonesia telah mengakses internet.

Keberadaan internet ini telah membuat semua sendi kehidupan terkoneksi. Konektivitas ini tidak saja menyangkut sisi sosial, tapi berpengaruh pula pada cara orang memutuskan dalam mengonsumsi barang atau jasa. Tak heran, semua industri, termasuk asuransi, pun sontak memberikan fokus pada bisnis berbasis digital.

“Perkembangan teknologi dan informasi sangat mempengaruhi konsumen yang ingin serba praktis dan efisien. Termasuk, dalam memilih dan mengonsumsi produk dan jasa. Untuk itu, AXA Mandiri pun membuka seluas-luasnya akses informasi untuk nasabah mengenai produk kami secara digital lewat beragam kanal,” kata Henky Octavianus, Director of Alternative Channel AXA Mandiri, di acara “Ngobrol Bareng AXA Mandiri”, hari ini (15/03/2017).

Tren digitalisasi di industri asuransi memang terus menguat belakangan ini. Hal ini juga ditegaskan oleh Yusman, Kepala Departemen Pengawas IKNB 1A Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya, saat ini, model penjualan asuransi yang menggunakan jalur tradisional cenderung stagnan pertumbuhannya.

“Sebaliknya, dalam beberapa tahun ini tren penjualan polis asuransi secara online terus meningkat dengan cepat. Walaupun porsinya masih belum besar, namun bisnis asuransi berbasis digital akan menjadi mainstream dalam waktu yang lebih cepat dari yang kita perkirakan,” tambah Yuswan.

Ia menambahkan, tugas OJK dengan tumbuhnya fintech ini antara lain memastikan bahwa hak konsumen harus bisa terpenuhi. Terlebih lagi, sekarang ini pertumbuhan financial technology (fintech) juga begitu pesat. “Kami harus memastikan bahwa adanya fintech ini, membuat industri asuransi dan keuangan lainnya bisa efisien, namun harus tetap sejalan dengan transparansi dan akuntabilitas,” jelasnya.

 

    Related