Ada Potensi US$ 1,3 Triliun, Luhut Dorong Pembiayaan Ekonomi Kelautan

marketeers article
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Sumber gambar: Humas Marves.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong negara lain untuk turut serta dalam pembiayaan ekonomi kelautan. Hal ini dilakukan saat menghadiri Blue Halo S Launch and Signing of Blue Halo S with Green Climate Fund dalam acara side event menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 di Bali.

Fokus Blue Halo S Indonesia akan melindungi sumber daya dan ekosistem, menghasilkan karbon biru, mengurangi kerentanan terhadap perubahan iklim, mendukung kemajuan ilmu kritis, memberdayakan masyarakat lokal, mendorong investasi di perikanan tangkap serta menciptakan pasar yang lebih besar untuk produk perikanan. Luhut mengatakan, pentingnya turut andil dalam pembiayaan ekonomi kelautan lantaran besarnya potensi yang dimiliki Indonesia. 

BACA JUGA: Luhut Ungkap Investasi Proyek Baterai Tembus US$ 19 Miliar

Berdasarkan catatannya, Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh total 6,4 juta kilometer persegi wilayah laut. Dengan laut seluas itu, ada potensi ekonomi sebesar US$ 1,33 triliun, dengan tujuh potensi sumber daya alam (SDA) senilai US$ 0,8 triliun.

Angka tersebut berkontribusi 60% dari bidang kelautan dan perikanan. Selain itu, Indonesia merupakan penyumbang US$ 33 miliar, atau 2,77% dari produk domestik bruto (PDB), dan 3,3% ekspor global dengan pendapatan ekspor sebesar US$ 5,7 juta.

BACA JUGA: Sukseskan KTT G20, Ini Strategi PLN Jamin Keandalan Listrik

Adapun potensi sumber daya ikan di Tanah Air mencapai 12,01 juta ton, dengan lebih dari 590 spesies karang mewakili sekitar 75% spesies karang dunia. Kemudian ada pula 13 jenis padang lamun yang tersebar sepanjang 30.000 km, dan 41 spesies mangrove menempati sekitar 3,2 juta hektare (Ha).

“Saya menekankan pentingnya momen ini untuk menghasilkan inovasi kerja sama pembiayaan multilateral melalui blended finance kebijakan strategis ekonomi biru yang konkret,” kata Luhut melalui keterangannya, Senin (14/11/2022).

Menurutnya, dengan besarnya potensi ekonomi kelautan yang ada, menjadikan Indonesia sebagai pusat blended finance global. Salah satunya dengan mendorong pembiayaan multilateral dan investasi ekonomi biru untuk pertumbuhan ekonomi secara cepat dan tegas, serta perlindungan dan pemulihan SDA laut.

Luhut bilang program Blue Halo S Indonesia akan sangat menguntungkan Indonesia karena merupakan negara yang menggunakan kebijakan penangkapan ikan yang terukur dan berkelanjutan berdasarkan kuota penangkapan dan menghasilkan ekonomi baru dari karbon biru yang akan mendukung sektor laut

“Kita semua di sini harus menjadi pelopor blended finance dengan platform ekonomi biru global yang dimulai di Indonesia, dan sekarang waktu untuk memulainya,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related