Ada Tren Kenaikan Harga Aset Kripto di Indodax

marketeers article
New york, USA July 14, 2017: Bitcoin exchange to dollar rate on monitor display. Cryptocurrency invest chart

Beberapa aset kripto terus mengalami kenaikan harga di pasar Indodax, platform bursa aset kripto terbesar di Indonesia. Salah satu yang baru mengalami kenaikan pesat adalah LYFE. Aset kripto ini naik hingga 200%.  LYFE merupakan aset kripto yang berasal dari dalam negeri yang menangani bidang bisnis kesehatan, internet of things (IoT) dan blockchain.

 Kenaikan harga tersebut menambah deretan cryptocurrency yang mencatatkan performa fantastis dalam waktu satu hari. Harga LYFE di market INDODAX tercatat melonjak mencapai Rp 644 pada Selasa malam, 11 Agustus 2020. Sehari sebelumnya harga LYFE hanya berada di Rp 200. LYFE yang merupakan aset kripto yang berasal dari dalam negeri juga seakan tidak mau kalah dengan crypto luar negeri.

“Sebelumnya selain Bitcoin yang dikenal masyarakat umum sekarang ada  Aurora dari China, Dogecoin atau DOGE dari Amerika Serikat dan lainnya yang mengalami peningkatan harga fantastis dalam kurun waktu satu hari. LYFE, aset kripto dalam negeri juga mencatatkan performa yang luar biasa hanya dalam satu malam,” kata Oscar Darmawan, CEO Indodax.

Oscar mengungkapkan, kenaikan crypto di Indodax selalu bergantian. Jika melihat trennya, rata-rata semua crypto pernah mengalami kenaikan lebih dari 100% dalam beberapa bulan ini. Menurutnya, wajar bila LYFE mengalami peningkatan harga. Karena LYFE merupakan perusahaan yang membidangi kesehatan, internet of things dan blockchain. Salah satu produk mereka adalah layanan kesehatan yang mana permintaan terhadap layanan ini meningkat di tengah wabah COVID-19.

 CEO LYFE Indra Darmawan menjelaskan, LYFE merupakan proyek di bidang kesehatan yang memadukan penggunaan beberapa teknologi yaitu IoT, telemedicine dan blockchain. Masing-masing teknologi tersebut adalah teknologi yang mutakhir.  

“Untuk mendapatkan technological advantage di industri kesehatan, kami harus mensinkronkan dan menggunakan semua teknologi tersebut. Karena sifat dari industri kesehatan yang sangat ketat dalam hal regulasi, kompetisi, dan adopsi di lapangan. Market Indonesia juga menarik dan memiliki potensi besar,” kata Indra.

 Selain itu, salah satu produk yang dikembangkan adalah Lyfe Watch. Jam tangan pintar dalam negeri tersebut merupakan jam tangan pembayaran pertama di Indonesia, yang merupakan hasil kerja sama dengan Bank BNI di Indonesia. Lyfe Watch terhubung dengan ekosistem Lyfe  yang mana pengguna dapat mengukur detak jantung dan mendapatkan motivasi untuk hidup lebih sehat.

Di tengah wabah COVID-19, LYFE hadir di garis depan untuk memberikan layanan kepada masyarakat Indonesia. LYFE juga menjalin kerja sama dengan DokterSehat.com, salah satu portal kesehatan dan telemedicine terbesar yang resmi bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, BNPB, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

 “Sejak didirikan, kami telah menjalin kerjasama strategis dan mengembangkan beberapa produk. Visi kami adalah untuk membantu meningkatkan kualitas dan pemerataan akses layanan kesehatan di Indonesia,” jelasnya.  

    Related