Adira Finance Peroleh Pinjaman Sindikasi US$300 Juta

marketeers article
Ilustrasi Pembiayaan. Foto: www.123rf.com

Pengaruh Indonesia di ekonomi global yang memakin kuat mendorong bank-bank luar negeri untuk memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan Indonesia dengan kinerja yang mumpuni. Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing.

Pada tanggal 17 Januari 2020, Adira Finance mendapatkan pinjaman sindikasi sebesar US$300 juta. Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk MUFG Bank, Ltd., ANZ Bank Ltd., DBS Bank Ltd., Maybank Ltd., dan United Overseas Bank Limited., sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.

Adanya pinjaman ini, menunjukkan kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap kuat. Terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 3 kali dari rencana awal. Fasilitas ini telah berhasil menarik minat para investor asing yang kebanyakannya berasal dari Singapura, Taiwan, dan Jepang. Fasilitas berjumlah USD300 juta ini memiliki tenor 3 tahun dengan tingkat bunga yang kompetitif.

Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, Perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fullyhedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk).  “Kami berhasil merampungkan pinjaman sindikasi kedelapan di tahun 2020. Fasilitas ini akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan di tahun 2020,” jelas Hafid Hadeli, Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk.

Adira Finance dengan dukungan dari pemeringkat kredit internasional yaitu dari Moody’s dan Fitch, yang mana kami memperoleh peringkat Baa2 dan BBB (investment grade) yang merupakan rating yang sama dengan Republik Indonesia. “Kami berharap akan memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di komunitas keuangan, sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk terus berupaya memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif,” tambahnya.

I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Adira Finance, menjelaskan perusahaan terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutuhan pendanaan. Adapun fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 30,4% atas total pendanaan sendiri perusahaan yang mencapai Rp 22,9 triliun pada Desember 2019.

“Sekitar 21% dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 48% berasal dari pendanaan dari pasar modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah. Dengan keseluruhan total pinjaman tersebut, gearing ratio berada di level 2,8 kali pada FY2019,” pungkas Made.

    Related