Adopsi Cloud di Indonesia Meningkat, Sisi Keamanan Perlu Diperkuat

marketeers article
Moscow, Russia July 14, 2015: One of buildings of the business center Olympia park in a summer day. Headquarter of Kaspersky lab, one of the world’s fastest-growing cybersecurity companies

Temuan dari Laporan Keamanan TI B2B Kaspersky terbaru mengungkapkan bahwa adopsi cloud di negara ini semakin meningkat. Lebih menggembirakan lagi terkait hasil yang menyebutkan bahwa di tingkat usaha kecil dan menengah (UKM) dan perusahaan di negara ini menunjukkan niatan untuk menerapkan teknologi ini.

Kaspersky menemukan bahwa sebanyak 19,4% perusahaan di negara ini telah mulai menggunakan layanan cloud publik. Lalu, sebanyak 32,1% perusahaan berencana untuk mengadopsi jenis layanan cloud dalam kurun waktu 12 bulan yang akan datang. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa 31,3% Perusahaan dan UKM telah bermigrasi ke cloud untuk menyimpan informasi sensitif para pelanggan mereka. Survei ini dilakukan di  24 negara dengan total 134 Perusahaan yang disurvei dari Indonesia.

Menurut Yeo Siang Tiong, General Manager for South East Asia Kaspersky menyebutkan bila optimisme terhadap teknologi cloud ini membuktikan bahwa Indonesia siap merangkul efek positif dari digitalisasi. Terutama karena keuntungan yang ditawarkan teknologi ini bisa beragam, seperti meningkatnya keandalan layanan Perusahaan dan meningkatnya kecepatan dalam memberikan produk dan layanan terbaru.

“Tetapi sementara Anda memigrasikan data penting ke dunia virtual, perusahaan harus memahami bahwa perhatian terhadap pertahanan keamanan siber mereka juga diperlukan. Ingatlah bahwa dengan konektivitas yang lebih besar akan muncul risiko dan kerentanan yang lebih besar pula,” tambah Yeo.

Studi yang sama menunjukkan bahwa 19,0% insiden di Indonesia yang di-hosting oleh pihak ketiga dan memengaruhi infrastruktur adalah disebabkan oleh phishing. Kemudian, 20,7% disebabkan oleh rekayasa sosial lainnya, seperti pesan media sosial yang dirancang untuk mengelabui responden, dan 6,9% lainnya disebabkan oleh para penyedia cloud.

Sebagai catatan positif, studi Kaspersky menemukan bahwa hampir setengah (47,6%) perusahaan di Indonesia memiliki inisiatif untuk mengambil tindakan preventif demi menghindari kebocoran data dari penggunaan solusi cloud. Namun, beberapa juga masih merasa kebingungan mengenai cara mengelola keamanannya dengan tepat, terutama karena kekhawatiran akan pelanggaran yang terjadi pada sistem cloud mereka.

Hampir lima dari sepuluh (49,2%) perusahaan lokal mengklaim bahwa mereka memiliki kekhawatiran akan insiden yang dapat mempengaruhi infrastruktur TI  mereka dari pihak ketiga, yaitu para penyedia layanan. Lainnya, sebanyak 12,2% Perusahaan masih belum yakin tentang cara melindungi kebocoran data dari solusi cloud yang mereka gunakan.

Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager for Indonesia, Kaspersky South East Asia menambahkan bila ada keyakinan penuh bahwa perusahaan dan UKM di negara ini dapat menemukan pijakan dalam hal meningkatkan keamanan cloud mereka. “Kaspersky hadir di sini untuk membimbing mereka dalam membangun pertahanan virtual mereka. Solusi dan layanan kami dibuat khusus untuk melindungi Perusahaan dari level terkecil hingga terbesar. Keahlian dan rekam jejak kami dalam memerangi ancaman tentunya akan sangat membantu, ” ungkapnya.

Kaspersky Hybrid Cloud Security

Terkait keamanan di cloud, Kaspersky menawarkan perlindungan bisnis berlapis untuk lingkungan multicloud, keamanan siber terpadu, dan orkestrasi tanpa batas. Solusi ini mendeteksi ancaman umum dan kompleks serta melindungi seluruh infrastruktur cloud dari lingkungan tervirtualisasi di tempat hingga platform cloud publik, seperti AWS dan Microsoft Azure.

Terdapat fitur baru dalam solusi ini, yakni Kaspersky Security for Virtualisasi Light Agent. Fitur terbaru mengoptimalkan perlindungan untuk penyebaran mesin virtual yang lebih besar dan menyederhanakan manajemen keamanan pada seluruh infrastruktur. Di antara fitur-fitur baru tersebut, terdapat juga perlindungan berbasis perilaku, eksploitasi dan pencegahan intrusi yang sekarang tersedia untuk OS tamu Windows Server, serta kompatibilitas dengan Kaspersky EDR di dalam lingkungan tervirtualisasi.

    Related