ADSvokat, Startup Periklanan Dengan Konsep Advocate

marketeers article

Satu lagi startup dengan latar belakang dunia periklanan terlahir. Dia adalah ADSvokat yang dipimpin oleh Daniel Tumiwa, Mantan CEO OLX.co.id. ADSvokat lahir dengan mengombinasikan dunia periklanan dengan konsep crowdsourcing dan economy sharing. ADSvokat menjadi perantara antara brand dengan mahasiswa yang ingin menjadi advocates dari para pemilik merek.

“Permasalahan periklanan tradisional adalah tidak bisa diukur. Misalnya stiker Taman Safari yang sering ada di mobil. Meski banyak yang melihat, pemilik merek tidak bisa melakukan pengukuran,” kata Daniel Tumiwa, Chief ADSvokator.

Makanya, ADSvokat menyajikan layanan mirip dengan out-of-home (OOH) namun dalam medium mobil, helm, laptop, serta handphone. Misal ketika ada perusahaan X ingin menggunakan layanan ADSvokat, maka ditentukan apa tujuan yang ingin diraih. Apakah sekadar meningkatkan awareness atau hingga tahap advocates.

Selanjutnya, ADSvokat akan menjaring mahasiswa sebagai advocates dari brand. Penentuan mahasiswa ini tidaklah sembarang. Para mahasiswa ini haruslah merupakan fans dari perusahaan X itu. Selanjutnya, ADSvokat akan menciptakan materi promosi berbentuk stiker yang akan meluncur setelah mendapatkan persetujuan dari brand. Stiker tersebut selanjutnya akan ditempel di berbagai medium, entah kaca mobil, helm, laptop, atau handphone dari para advocates itu.

Untuk membuat menarik, ADSvokat menghadirkan aplikasi yang memungkinkan para mahasiswa itu untuk belajar tentang segala hal, mulai dari sisi pengembangan karier, skill, hingga pengetahuan tentang brand itu sendiri. Tak hanya itu, para mahasiswa yang menjadi advocate juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan jika berhasil mencapai ‘tugas’ yang diberikan.

Lantas bagaimana memastikan bahwa advocates itu benar-benar menjalankan tugasnya? Nantinya mereka akan diminta untuk melakukan selfie dan mengunggahnya di akun media sosial pribadi, layaknya seorang  influencer atau selebgram.

“Kami menggunakan teknologi Android yang dilengkapi dengan tracking system yang memungkinkan ADSvokat untuk melakukan pengecekan lokasi dan durasi penggunaannya,” ujar Heru Herlambang, Chief Technology Officer sekaligus pendiri ADSvokat. “Ke depannya, kami akan menggunakan teknologi image recognition dan data analysis untuk optimasi campaign, serta mengukur brand awareness dan exposure dari sebuah campaign. Hal ini akan mempermudah brand untuk melihat lebih jauh produk mereka di mata ADSvokator,” jelasnya.

Hingga saat ini, ADSvokat telah berkolaborasi dengan empat brand yaitu Clear, Tokopedia, BCA Sakuku, dan Telkomsel Loop. Selama 2 minggu terakhir, sudah ada sebanyak 8.000 stiker yang sudah diterima oleh mahasiswa. Sekitar 4.000 di antaranya sudah bergabung dalam ADSvokat dan 2.000 mahasiswa sudah menjadi daily active users dari ADSvokat. ADSvokat hadir dengan sebuah platform yang menghormati para mahasiswa ini dan melibatkan mereka dalam proses distribusi, rekrutmen, dan mereka bisa menjadi brand ambassador untuk dirinya sendiri.

“Inilah yang membedakan kami dengan pemain lainnya. Kami memberi kesempatan bagi mereka untuk berkembang,” kata Daniel.

Mahasiswa yang berhasil menjalankan tugasnya, maka akan mendapatkan penghasilan tambahan Rp 300.000-500.000 per bulan. Untuk biayanya, ADSvokat menentukan rate card sebesar Rp 250.000 per orang. Yang dimaksud di sini, para advocates tidak hanya bertugas sebagai mahasiswa yang menyebarkan awareness melalui stiker, namun juga meraih advocates lainnya.

“Jadi, ini mirip dengan multi-level marketing. Selain reward uang, kami juga memberikan kesempatan untuk magang di perusahaan yang memang mereka idolakan,” kata Daniel.

Related