Agung Sedayu Group: Mall Harus Perhatikan Keunikan Perilaku Masyarakat

marketeers article

Di tengah pandemi COVID-19, banyak pusat perbelanjaan menghadapi tekanan yang berat akibat adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Tidak ingin menunggu terlalu lama dalam ketidakpastian, Agung Sedayu Group hadirkan dua pusat perbelanjaan ditengah pandemi yakni ASHTA dan Hub Life.

David Hilman, Chief Operating Officer Agung Sedayu Realestat Indonesia mengaku menghadapi tantangan yang besar dalam mengoperasikan ASHTA dan HubLife. Namun, ia menegaskan ASHTA dan Hub Life memiliki keunikan yang berbeda dengan pusat perbelanjaan lain yang sudah ada sebelumnya. 

“ASHTA dan Hub Life fokus pada psychographic dari lingkungan sekitar. Kami melihat psychographic yaitu seperti kepribadian, gaya hidup, minat dan perilaku masyarakat yang hidup di lingkungan sekitar,” ujar David pada acara Marketeers Goes To Mall Episode 5: Navigating Lifestyle F&B Business Beyond Pandemic yang digelar secara virtual Kamis, (26/08/2021).

ASHTA adalah pusat perbelanjaan yang berada di SCBD, Jakarta Selatan. David memaparkan bahwa ASHTA dikelilingi oleh perkantoran, hotel dan apartemen.  Meskipun dikelilingi oleh beberapa mall lain, ASHTA berhasil memberikan terobosan baru yang unik untuk mendukung gaya hidup yang diinginkan masyarakat sekitarnya.

“Perilaku masyarakat yang menghabiskan waktunya di sekitar SCBD biasanya cenderung ingin menikmati kehidupan mereka di tengah hiruk-pikuk area bisnis perkotaan. Sebab itu, kami memilih fokus menciptakan lingkungan yang nyaman dan memberi nuansa hijau dengan ruang terbuka yang luas,” ujar David.

Tidak hanya memerhatikan konsep bangunan dan suasana, tenant yang hadir di dalamnya juga sangat menarik. David mengungkap tidak seperti mall lain, tenant yang diambil adalah merek-merek baru yang ada di Indonesia baik lokal maupun tidak.

“Di ASHTA, kami tidak menampilkan retail dengan department yang besar, karena menurut kami itu tidak jalan di ASHTA. Jadi, kami menghadirkan gerai yang bersifat temporary dan independen, seperti mengemukakan produk-produk lokal dengan world class quality. Selebihnya adalah F&B yang mengusung nuansa sunday market,” papar David.

Sementara untuk Hub Life yang merupakan pusat perbelanjaan di Jakarta Barat, David mengungkap target pasar disekitar Hub Life adalah anak muda yang masih berstatus pelajar karena dikelilingi oleh beberapa universitas dan didukung berbagai apartment.  “Kita liat generasi muda sangat suka dengan gaya hidup masyarakat Korea Selatan, jadi mall ini dibuat dengan konsep Korean lifestyle,” kata David.

Menariknya, Hub Life menyediakan fasilitas K-Pop dance studio. Setelah pandemi COVID-19 berakhir, akan digelar pertandingan untuk para penikmat K-Pop. Tidak hanya K-Pop Dance Studio, dilengkapi pula dengan podcast center. Mengenai produk lifestyle, Hub Life menyediakan aksesoris dari produk lokal yang mendominasi.

“Hub Life ini sebagai pendukung masyarakat sekitar. Meskipun terhubung dengan Mall Taman Anggrek, kami tidak ingin bersaing langsung. Oleh sebab itu kami perlu mengangkat keunikan kami yakni dengan mengusung konsep korean lifestyle,” tutup David.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related