Ahmad Bambang, Pemasar Sejati Itu Berpulang

marketeers article

Kabar duka datang dari PT Pertamina (Persero). Mantan pejabat Pertamina Ahmad Bambang meninggal dunia pada hari ini, Senin (10/05/2021) setelah dikabarkan sebelumnya menderita sakit.

Lelaki yang akrab disapa dengan Pak Abe ini pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran Pertamina pada periode tahun 2014-2016. Ia pernah menjadi Wakil Direktur Utama pada Oktober 2016 hingga Februari 2017. Dari Pertamina, ia menjabat sebagai Deputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di era Menteri BUMN Rini Sumarno.

Sebagai pemimpin pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang berhasil menorehkan prestasi gemilang. Ia bukanlah pemasar biasa, melainkan pemasar yang berjiwa CI-EL alias memiliki Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership yang kuat.

Berkat semangat dan kerja kerasnya inilah, Ahmad Bambang dianugerahi dengan beberapa penghargaan. Pada tahun 2015, ia dinobatkan sebagai The Best Chief of Marketing Officer (CMO) BUMN 2015 atas inovasinya di bidang pemasaran. Pada tahun 2016 ia dianugerahi predikat Marketeer of The Year. Penghargaan yang diberikan oleh MarkPlus, Inc. dan Indonesia Marketing Association (IMA) ini didedikasikan pada tokoh yang dipandang membawa dampak positif dan signifikan pada kinerja perusahaan dan masyarakat luas.

Ahmad Bambang dinilai berhasil mempertahankan kinerja yang baik di tengah tren penurunan kinerja perusahaan minyak dan gas dunia. Selain itu, ia mampu melakukan inovasi yang berdampak positif pada perusahaan. Pada tahun 2015, misalnya, berkat inisiatifnya, Pertamina meluncurkan produk baru yang mampu mengurangi konsumsi BBM bernama Pertalite yang pangsa pasarnya terus naik.

Selain itu, ia juga membidani lahirnya outlet My Pertamina yang menawarkan aneka merchandise. Tak berhenti ini, ketajamannya dalam membaca peluang, ia mampu mengantarkan Pertamina menembus pasar Eropa dengan melakukan co-branding antara Pertamax Turbo dan Lamborghini.

Ahmad Bambang bukan saja seorang pekerja keras. Ia juga seorang pemikir cerdas yang ingin berbagi insight kepada banyak orang. Sebab itu, pada tahun 2017, ia meluncurkan buku d’Gill Marketing: Think Like There is No Box! Dan diterbitkan oleh Penerbit Gramedia. Buku ini berisi pemikiran dan pengalamannya di Pertamina. Lewat buku ini, pembaca diajak untuk berkreasi seluas mungkin dan tak lelah menggali ide-ide dan terobosan gila sehingga tercipta inovasi baru.

Sukses dengan buku pertama, Ahmad Bambang meluncurkan sekuel kedua saat ia bekerja di Kementerian BUMN. Secara khusus, buku kedua ini ditujukan kepada pengelola BUMN. Buku ini berjudul Marketing Platform for BUMN: d’Gil Marketing II yang juga diterbitkan oleh Gramedia pada tahun 2017. Baginya, agar tetap eksis di masa depan, BUMN harus berpikir secara CRAZY. CRAZY  merupakan akronim dari Combining, Reducing, Adventuring, Zooming, dan Yoyo-ing.

Selamat jalan Sang Pemasar sejati. Terima kasih atas teladan dan pemikiran Anda bagi dunia pemasaran Indonesia. Semoga husnul khotimah.

 

    Related