Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah membawa perubahan dalam dunia digital, tak terkecuali di bidang pemasaran dan pencarian informasi secara online. Salah satu perubahan yang paling terlihat adalah kehadiran AI Overview di Google.
Fitur tersebut merangkum jawaban dari berbagai sumber dan menyajikannya langsung di hasil pencarian. Bagi brand, perkembangan ini membuka peluang baru, sekaligus menuntut strategi yang lebih cermat agar tetap relevan di era pencarian berbasis AI.
Melansir Forbes, berikut enam hal penting yang perlu diperhatikan oleh brand agar tetap relevan dan kompetitif dalam era pencarian berbasis AI:
BACA JUGA: Manfaat Intent Data untuk Strategi Penjualan yang Efektif
AI Bukan Pengganti Mesin Pencari
Meskipun penggunaan AI tools terus meningkat, mesin pencari tradisional seperti Google tetap menjadi andalan utama pengguna. AI memang membantu memberikan jawaban cepat, namun tidak selalu akurat untuk semua pertanyaan.
Itulah sebabnya, peran SEO dan mesin pencari masih diperlukan. Bagi brand, ini berarti strategi pemasaran tetap harus mengandalkan SEO konvensional. Model iklan berbayar di mesin pencari pun masih lebih efektif dibandingkan iklan dalam platform AI, yang belum sepenuhnya matang secara bisnis.
Kuasai Narasi dalam AI Overview
Sebelum ada AI Overview, pengguna biasanya membandingkan berbagai situs untuk mengambil keputusan. Namun, kini AI bisa langsung menyajikan ringkasan dari banyak sumber dalam satu tampilan.
Untuk itu, brand harus aktif membangun kehadiran digital di berbagai platform, mulai dari website utama, media sosial, hingga artikel bersponsor, agar lebih mudah masuk ke dalam sumber yang dirujuk oleh AI. Semakin tinggi peringkat situs Anda, semakin besar peluang tampil di AI Overview.
Lindungi Reputasi Brand secara Proaktif
AI Overview bisa saja menampilkan informasi yang kurang akurat, bahkan merugikan jika bersumber dari konten yang keliru tetapi memiliki peringkat tinggi. Untuk itu, brand perlu melakukan pemantauan rutin dan mengelola reputasi secara aktif.
Salah satu strateginya adalah membangun tautan (link building) untuk menaikkan konten positif dan menurunkan visibilitas konten negatif. Selain itu, brand juga bisa memantau hasil pencarian dengan AI menggunakan tools seperti ChatGPT, atau dengan mencobanya langsung di Google.
BACA JUGA: Positioning Statement dan Pentingnya bagi Brand dalam Jangka Panjang
Perbarui Strategi Keyword dengan Sudut Pandang AI
AI cenderung merespons pertanyaan yang diajukan secara alami oleh pengguna. Maka dari itu, brand sebaiknya mengadaptasi strategi keyword mereka ke arah yang lebih kontekstual, bukan sekadar mengandalkan kata kunci kaku.
Cobalah cari tahu pertanyaan seperti apa yang jawabannya dapat mengarah ke brand Anda, lalu buat konten yang relevan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pastikan juga halaman-halaman Anda memiliki peringkat SEO tinggi agar berpotensi dirujuk oleh AI Overview.
Gunakan Metrik Baru untuk Mengukur Dampak AI
Metrik tradisional seperti klik dan tayangan belum cukup menggambarkan dampak kehadiran AI dalam pencarian. Brand perlu mulai memperhatikan seberapa sering mereka disebut dalam AI Overview, dari mana AI mengambil data, dan bagaimana hal itu memengaruhi kesadaran merek hingga penjualan.
Meski alat untuk mengukurnya masih terbatas, penting bagi brand untuk terus mengadopsi teknologi baru demi memahami dampak kehadiran AI dalam lanskap digital.
Manfaatkan AI untuk Produksi Konten secara Bijak
Teknologi AI memang bisa membantu mempercepat pembuatan konten, tapi penggunaannya harus tetap terarah. Jika terlalu banyak memproduksi konten generik dan berkualitas rendah, situs Anda bisa kehilangan kredibilitas dan menurun peringkatnya di mesin pencari.
Karena itu, meski konten dibuat dengan bantuan AI, tetap diperlukan sentuhan manusia untuk mengkurasi dan menyesuaikannya dengan kebutuhan audiens serta algoritma Google. Fokuslah membuat konten yang benar-benar dibutuhkan dan berpeluang menarik perhatian pengguna.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz