Akhir April kemarin AirAsia kembali mengoperasikan armada pesawatnya di Malaysia. Pengoperasian kembali ini akan diikuti oleh beberapa negara lainnya. AirAsia memastikan semua penerbangan melalui persetujuan dari pihak berwenang dengan prosedur yang sudah disepakati.
Beberapa rute yang dibuka kembali adalah rute-rute domestik dengan minat penumpang yang besar. Setelahnya AirAsia akan bertahap membuka rute-rute internasional.
Menurut Executive Chairman of AirAsia Group Datuk Kamarudin Meranun, fleksibilitas menjadi kunci bagi model bisnis AirAsia. “Fondasi kami yang kuat ditambah dengan hubungan yang kuat dengan pemasok dan mitra telah memungkinkan kami untuk kembali beroperasi di tengah masa-masa yang sulit ini,” jelasnya.
AirAsia tidak akan mendatangkan armada baru hingga akhir tahun ini. Kamarudin juga menjelaskan bahwa pihaknya saat ini sedang mengevaluasi pesanan armada mereka ke Airbus.
Sebelumnya pada tahun 2018 AirAsia telah menjual dan menyewakan beberapa pesawat. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar. Beberapa hal lain juga dilakukan oleh AirAsia seperti restrukturisasi nilai bahan bakar.
“Kami berharap semua inisiatif ini menghasilkan setidaknya pengurangan biaya 30% YoY pada tahun 2020,” tambah Kamarudin.
Selama pengoperasian kembali ia meminta para penumpang untuk mengenakan masker dan mempraktikkan tindakan pencegahan yang direkomendasikan.
Di Indonesia, AirAsia dikabarkan akan membuka kembali operasional mereka pada 18 Mei mendatang. Ada dua rute yang akan dibuka, yakni Kuala Lumpur-Surabaya dan Johor Bahru-Surabaya.
Sembari menunggu operasional penuh, AirAsia menggenjot bisnis kargo. Baru-baru ini AirAsia melaksanakan penerbangan sewa kargo dari Surabaya menuju Hong Kong.