Airy: Milenial Muslim Punya Potensi Besar untuk Pariwisata

marketeers article

Data Global Muslim Travel Indeks menunjukan wisatawan muslim dunia diprediksi tumbuh 27% per tahun sejak tahun 2000 hingga 2020, dengan angka riil pertumbuhan sebesar 158 juta orang wisatawan secara global. Hal ini membuat Indonesia sebagai negara populasi muslim terbesar di dunia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pasar pariwisata muslim yang menyasar wisatawan lokal maupun global.

Tidak hanya itu, generasi milenial kini juga sedang menjadi tren. Berdasakan data Alvara Research Center 34% dari total populasi penduduk Indonesia berada pada rentang umur 19-39. Artinya, mereka lahir di tahun 1981-1995 yang termasuk pada kategori generasi milenial. Dari data yang sama, generasi ini memiliki tendensi untuk memiliki prinsip kehidupan You Only Live Once, yang membuat mereka banyak melakukan kegiatan leisure, salah satunya pariwisata.

Hal ini didukung dengan data yang sama yang mengatakan bahwa lebih dari 64% generasi milenial di Indonesia mengaku melakukan travelling setiap tahun. Kebanyakan dari mereka melakukan perjalanan liburan lebih dari dua kali dalam setahun.

Data ini menunjukkan pasar wisata muslim dari sisi milenial di Indonesia memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan. Peneliti Alvara Research Center Lilik Purwandi mengatakan bahwa kini milenial muslim kelas menengah jumlahnya mencapai 45,8 juta orang di Indonesia. Uniknya, golongan demografi ini memiliki tendensi untuk lebih boros, terutama memenuhi hasrat leisure yang mereka inginkan.

“Salah satu perilaku unik milenial yang menjadi ciri kalangan ini adalah berlibur kapan saja dan di mana saja. Disamping itu, ketergantungan terhadap internet semkin menegarkan perilaku tersebut yang memungkinkan milenial untuk liburan secara spontan. Meskipun begitu, mereka akan tetap mencari akomodasi yang aman, nyaman, dan dapat memenuhi hasrat mereka terutama di bidang konektivitas,” jelas Lilik di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Peluang ini menjadi angin segar bagi pelaku bisnis akomodasi pariwisata, salah satunya Airy Syariah. Unit bisnis dari Airy yang dikembangkan sejak  tahun2016 ini menargetkan pelanggan spesifik yang ingin mendapatkan hunian nyaman, aman, dan sesuai dengan preferensi kepercayaannya selama berwisata.

“Lahirnya Airy Syariah menegaskan tekad Airy yang konsisten mengedepankan kepentingan stakeholder kami, yakti pengguna, pemilik properti,, bahkan masyarakat di lingkungan sekitar. Prioritas terbesar kami tetap kenyamanan. Hal ini dibuktikan dengan perluasan target Airy Syariah yang tidak hanya berhasil menyasar pasar wisata halal, tapi juga solo traveler yang menginginkan kenyamanan dan keamanan saat berwisata,” jelas Ika Paramita, VP Marketing Airy.

Ika menambahkan dalam pengembangan potensi akomodasi pariwisata Muslim yang diperkirakan akan naik, Airy menerapkan beberapa standar layanan. Di antaranya adalah penyediaan makanan dan minuman bersertifikat halal, muslim-friendly amenities, pemberian arah kiblat dan peralatan ibadah di tiap kamar, serta jaminan lingkungan ramah wisatawan Muslim.

“Kami juga menerapkan ketentuan menunjukkan bukti menikah bagi pengguna yang datang berpasangan. Hal ini tentu untuk menjaga kenyamanan bersama bagi pengunjung dan pemilik properti, juga lingkungan sekitar akomodasi,” tutup Ika.

Editor: Sigit Kurniawan

Related