Akuisisi Bizzy Digital, Warung Pintar Perkuat Layanan End-to-End

marketeers article

Pada tahun 2020, kontribusi pendapatan industri B2B belum mencapai setengah dari total pendapatan e-commerce Indonesia. Namun, segmen ini mulai bekembang di Indonesia dan diperkirakan akan tumbuh hingga menjadi tiga kali lebih besar dari pasar e-commerce business to consumer (B2C). Sebagai perbandingan, industri B2B berkontribusi terhadap 93% pasar e-commerce India dan 72% dari pasar e-commerce China.

Melihat potensi tersebut, Warung Pintar, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang mikro-ritel, telah mengakuisisi Bizzy Digital, platform logistik dan distribusi rantai pasok business to business (B2B) terintegrasi. Aksi korporasi ini menggabungkan dua perusahaan yang telah bekerja sama dengan 600 brand, melayani 230.000 peritel di 65 kota di seluruh Indonesia, dengan jaringan distribusi skala nasional.

 Akuisisi ini membuat posisi Warung Pintar semakin kuat di pasar e-commerce B2B Indonesia. Perusahaan hasil akuisisi juga makin kuat dengan dukungan pemegang saham yang lebih besar.

Warung Pintar dan Bizzy Digital memiliki misi yang serupa, yaitu mentransformasi ritel tradisional dan meningkatkan efisiensi rantai pasok di Indonesia. Namun, kedua perusahaan memilih pendekatan yang berbeda untuk mencapai misi tersebut.

“Lewat akuisisi ini kami berharap untuk mengubah pendekatan distribusi berbasis platform digital di lapangan, yang saat ini sangat bergantung pada promosi dan diskon sebagai motor akusisi pelanggan. Pendekatan promosi dan diskon ini yang tidak disukai oleh para produsen FMCG. Kehadiran Bizzy Digital di ekosistem Warung Pintar membuat kami bisa memberikan jaminan keandalan distribusi, ketersediaan produk, dan harga yang fair dengan bekerja berdampingan bersama distributor brand,” kata Agung Bezharie, Cofounder & CEO of Warung Pintar.

 Ia menambahkan,  hal ini juga mendukung rencana kami untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan para pemilik warung lewat layanan pembayaran dan keuangan. “Dengan fondasi ini, dalam beberapa bulan ke depan kami akan berekspansi ke semua kota tier 2 dan tier 3 di seluruh penjuru Tanah Air,” terangnya.

Berdiri pada 2017, Warung Pintar fokus dalam menerapkan teknologi untuk membantu menyelesaikan beragam permasalahan yang ditemui para pemilik warung. Warung adalah bagian besar dari perekonomian Indonesia karena berkontribusi atas 70% transaksi ritel nasional.

Pada akhir 2020, Warung Pintar telah melayani lebih dari 100.000 pemilik warung di 35 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, dengan pertumbuhan pengguna mencapai 30 kali lipat. Perusahaan rintisan tersebut juga menggandakan fasilitas distribusi mereka dari 5 gudang menjadi 11 gudang, serta membantu pemilik warung untuk meningkatkan pendapatan harian sebesar 20-34%.

Pertumbuhan luar biasa yang dibukukan Warung Pintar pada masa pandemi adalah buah dari pendekatan prudent (hemat) perusahaan, salah satunya dengan menghindari biaya pemasaran yang berlebihan. Sepanjang 2020, Warung Pintar juga terus berusaha menyediakan produk terbaik untuk penggunanya dengan menawarkan 2 layanan baru dan 2 program kemitraan dengan perusahaan decacorn. Langkah ini mendongkrak pendapatan perusahaan hingga 6 kali lipat.

Di sisi lain, Bizzy Digital berupaya meningkatkan efisiensi rantai pasok dengan membangun platform untuk brand dan distributor sehingga meningkatkan kemampuan brand untuk memantau efisiensi dan kinerja distribusi, serta membantu mereka lebih cepat mengetahui perubahan permintaan konsumen.

“Setelah bergabungnya Bizzy Digital sebagai bagian dari Warung Pintar, tidak ada satupun pemain lain di industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir seperti kami. Akuisisi ini membuat kami bisa menawarkan brand dan distributor strategi yang bertumpu kepada data [data-driven] dengan berbagai nilai tambah, yang fleksibel untuk dikembangkan lebih besar,” kata Andrew Mawikere, CEO of Bizzy Digital.

Bizzy Digital kini telah melayani lebih dari 100.000 peritel bersama 45 mitra distribusi yang tersebar di 39 kota dan telah bekerja dengan erat dengan lebih dari 50 brand FMCG besar dan distributor mereka. Setelah tergabung dalam ekosistem yang sama, kedua perusahaan bisa fokus kepada kekuatannya masing-masing, yaitu Warung Pintar dalam menarik peritel ke ekosistem digital dan Bizzy Digital dalam kolaborasi dengan brand dan distributor. Lewat pendekatan ini, Warung Pintar dan Bizzy Digital akan bersinergi dari dua arah untuk mendorong digitalisas pasar FMCG Indonesia.

“Sebagai pemegang saham di kedua perusahaan, kami melihat ada sinergi dan efisiensi yang kuat dari penggabungan kedua perusahaan. Warung Pintar datang dari sisi permintaan, sedangkan Bizzy Digital dari sisi suplai. Dengan bergabung, mereka bisa melayani kedua sisi industri, konsumen, ritel, dan brand dengan cara yang paling efektif. Bagi kami, ini adalah 1+1=3,” kata Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner di East Ventures.

    Related