Alasan Engagement Marketing jadi Kunci Loyalitas Konsumen

marketeers article
Ilustrasi engagement marketing (Sumber: 123RF)

Engagement marketing adalah salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh para pemasar. Ya, belakangan engagement menjadi fokus khusus bagi para pemasar untuk menarik perhatian konsumen agar membeli produknya.

Mengutip dari laman Adobe, engagement marketing adalah strategi pemasaran dengan menghadirkan beragam konten untuk menarik perhatian banyak orang dan menciptakan interaksi yang bermakna secara terus menerus.

Bahkan, mengutip dari ungkapan Iwan Setiawan selaku CEO Marketeers dalam video YouTube Marketeers TV yang berjudul Engagement Marketing untuk Loyalitas Pelanggan, engagement menjadi sebuah kunci loyalitas dalam pemasaran.

BACA JUGA 5 Tips Meningkatkan Customer Engagement melalui WhatsApp

Lebih lanjut, dalam video yang sama Iwan memaparkan sejumlah alasan mengapa engagement menjadi kunci loyalitas konsumen dalam marketing.

1. The Battle for Attention

Sebagaimana diketahui, ada begitu banyak konten di media sosial yang diterima oleh konsumen setiap harinya. Hal ini tentu membuat konsumen merasa kewalahan dengan banyaknya konten yang diterima.

Sementara, attention span manusia atau jumlah waktu yang dihabiskan untuk berkonsentrasi pada sesuatu hal hanya berlangsung sekitar 8 detik. Dengan kata lain, banyaknya konten yang diterima, hanya sekitar 8 detik yang tercerna dengan baik oleh konsumen.

BACA JUGA 4 Tips bagi Kreator untuk Menciptakan Konten dengan Engagement Kuat

Hal inilah yang membuat attention sangat sulit didapatkan oleh konsumen. Apalagi, jika perusahaan tidak memulai pendekatan engagement mereka sejak lama, dan baru dimulai saat akan melepaskan konten.

2. Generasi yang Sudah Bergeser

Aspek lainnya yang membuat engagement menjadi kunci dari loyalitas adalah adanya pergeseran generasi. Misalnya, generasi terdahulu seperti baby boomer dan generasi X lebih memerhatikan perusahaan yang sudah established.

Lain halnya dengan generasi milenial, mereka akan lebih mencari experience atau pengalaman yang menarik. Sementara generasi Z dan alpha lebih membutuhkan engagement.

Hal ini tentu saja membuat adanya pergeseran teknik marketing. Pada segmen pasar generasi ini, dibutuhkan interaksi yang terus menerus terjadi, tidak hanya ketika brand ingin melakukan komunikasi.

BACA JUGA Virtual Entertainment, Strategi Baru Brand Untuk Bangun Engagement

3. Adanya Engagement Addiction

Di era serba digital ini, durasi pemakaian smartphone dalam satu hari semakin panjang, mencapai 8 jam 36 menit setiap harinya. Bahkan, para generasi muda rutin update di media sosial lebih dari dua kali dalam sehari.

Untuk itu, engagement dalam marketing menjadi sebuah hal yang penting dilakukan oleh sebuah brand guna mendapatkan perhatian dari konsumen. Mengingat, masyarakat Indonesia khususnya generasi muda sangat menyukai momen ketika dilibatkan oleh para merek.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related