Alphabet Akan Habiskan US$ 75 Miliar untuk Pengembangan AI, Saham Turun 9%

marketeers article
Alphabet Akan Habiskan US$ 75 Miliar untuk Pengembangan AI, Saham Turun 9% (FOTO: 123RF)

Alphabet, perusahaan induk Google mengumumkan akan menghabiskan US$ 75 miliar untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) tahun ini. Angka ini 29% lebih tinggi dari perkiraan Wall Street.

Namun, investor tampak kecewa karena target pendapatan cloud tidak tercapai dan mulai mempertanyakan profitabilitas perusahaan. Saham Alphabet turun 9% dalam perdagangan setelah jam pasar.

Padahal, sepanjang tahun ini, saham perusahaan telah naik sekitar 9%. Menurut data LSEG, Wall Street sebelumnya memperkirakan pengeluaran modal (capex) Alphabet pada tahun 2025 sekitar US$ 58 miliar, yang berarti hanya sedikit meningkat dari US$ 52,5 miliar untuk tahun 2024.

CEO Google Sundar Pichai membela keputusan peningkatan pengeluaran ini dalam konferensi dengan analis. Dia menyebut model AI Gemini milik Google memiliki efisiensi yang setara dengan DeepSeek, perusahaan AI asal Cina yang menawarkan layanan AI dengan harga lebih murah.

Pichai mengatakan biaya penggunaan AI akan terus turun, sehingga lebih banyak kasus penggunaan yang bisa dilakukan.

“Ruang peluangnya sangat besar, dan itulah mengapa kami berinvestasi untuk menghadapi momen ini,” kata Pichai dikutip dari Reuters, Rabu (5/2/2025).

BACA JUGA: Chairman Alphabet: Google Masih Ragu Rilis Bard untuk Saingi ChatGPT

Meski begitu, pertumbuhan pendapatan cloud Alphabet melambat. Perusahaan ini telah banyak berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur untuk mendukung penelitian AI dan integrasinya ke dalam produk, seperti layanan pencarian dan cloud.

CFO Anat Ashkenazi menyatakan sebagian besar capex 2025 akan digunakan untuk membangun server dan pusat data. Dia juga mengaitkan hasil kuartal keempat dengan keterbatasan kapasitas pada penawaran cloud AI.

Alphabet berencana menghabiskan US$ 16 miliar hingga US$ 18 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan US$ 6 juta yang dihabiskan DeepSeek untuk pelatihan akhir model AI mereka.

BACA JUGA: Google Bersiap Luncurkan Android 16 Beta Lebih Cepat

Namun, para pengembang di perusahaan AI terkemuka AS menyebut bahwa biaya pelatihan sebenarnya jauh lebih besar. Dave Wagner, Manajer Portofolio Aptus Capital Advisors mengkritik laporan keuangan Google. Dia menilai target perusahaan sulit dipertahankan setelah laporan laba ini, terutama karena proyeksi pendapatan cloud yang meleset dan catatan buruk Google dalam memanfaatkan uang untuk profitabilitas.

“DeepSeek mulai mengajarkan pasar bahwa mungkin beberapa hal bisa dilakukan dengan lebih efisien. Mungkin kita mulai melihat pasar tidak menyukai peningkatan capex yang terus menerus,” kata Wagner.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS