Teknologi kini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali bagi mereka yang hidup di pedesaan. Hal tersebut menjadi mungkin dengan dukungan akses teknologi. Salah satu sektor yang sangat terbantu adalah bisnis. Bahkan, dari pelaku usaha mikro sekalipun.
Memanfaatkan teknologi yang sudah ada, perusahaan fintech peer to peer lending, Amartha terus berusaha menjangkau pelaku usaha mikro perempuan di pedesaan. Sehingga, mereka dapat memiliki akses layanan keuangan. Dengan teknologi, Amartha meningkatkan efisiensi operasional sehingga dapat menjangkau desa-desa terpencil.
Saat ini, Amartha telah menjangkau lebih dari 4.100 desa di Indonesia serta menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 280 ribu pelaku usaha mikro perempuan. Tidak hanya memberikan akses layanan keuangan. Amartha juga memberikan pelatihan bisnis dan keuangan terhadap masyarakat.
“Setiap minggu sekali mereka berkumpul bersama petugas lapangan Amartha. Kami juga memberikan pelatihan bisnis dan keuangan terhadap mereka. Kami mengajak mereka untuk mengikuti kelompok yang terdiri dari 10-20 orang,” jelas Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amartha.
Soal teknologi yang mereka gunakan, Amartha mengembangkan aplikasi khusus untuk para pelaku usaha mikro perempuan atau mitra usaha Amartha. Aplikasi dibuat semudah mungkin untuk para perempuan di pedesaan agar mudah dalam menggunakannya. Alasannya, mereka ingin turut mengedukasi mengenai literasi keuangan melalui teknologi.
Editor: Sigit Kurniawan