Amartha Raih Penghargaan dari UNDP

marketeers article
SUMBER: AMARTHA

Kemiskinan menjadi permasalahan yang sangat pelik bagi Indonesia. Berbagai pihak, pemerintah maupun swasta terus berusaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Amartha, perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending, merupakan salah satu perusahaan swasta yang memiliki kontribusi dalam mengentas kemiskinan di Indonesia.

Kontribusi Amartha tersebut membawanya dalam meraih penghargaan di SDG Finance Geneva Summit 2019. Amartha menerima penghargaan sebagai perusahaan jasa keuangan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pertama, yaitu pengentas kemiskinan.

“Penghargaan ini menjadi motivasi Amartha untuk bekerja lebih keras lagi dalam meberikan layanan dan pendampingan untuk mensejahterakan perempuan tangguh para mintra Amartha yang berada di pedesaan Indonesia,” kata Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Founder Amartha Fintek melalui siaran pers.

Penghargaan yang diprakarsai oleh UNDP, EPFL, Orang, dan SAP ini bertujuan untuk mengidentifikasi perusahaan yang masuk dalam kategori Growth Stage Impact Venture (GSIV), yaitu perusahaan yang tidak hanya berfokus pada pelanggan, tetapi juga menyediakan produk dan layanan yang akan membantu masyarakat dalam mencapai potensi pengembangan manusia.

Amartha menjadi satu-satunya perusahaan fintech dari Asia Tenggara yang terpilih sebagai finalis bersama 11 negara berkembang lainnya. Terdapat tiga perusahaan fintech dari India, Meksiko, dan Somalia/Peru yang menjadi pesaing Amartha dalam kategori Jasa Keuangan. Sebelumnya SDG Finance Geneva Summit 2019 telah mengumpulkan 119 proporsal program SDGs mengenai akses kesehatan, energi iklim, dan jasa keuangan dari perusahaan yang meinimal telah mendapatkan pendanaan Series A di 40 negara berkembang.

Amartha terpilih sebagai fintech peer-to-peer lending terbaik di Asia karena telah berhasil menurunkan angka kemiskinan perempuan di desa mintranya hingga 22% dalam dua tahun terakhir. Data dari Social Accountability Responsibility (SAR) 2018 juga menyebutkan bahwa Amartha berhasil membawa pendapatan mitranya sebesar 59,5%, naik dari Rp 4,2 juta per bulan pada tahun lalu, menjadu Rp 6,7 juta per bulan.

Penurunan angka kemiskinan ini juga dibantu oleh program kesehatan Amartha. Mereka berhasil mendistribusikan 7.039 pasang kacamata dan membantu 33% penerimanya meningkatkan produktivitas.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related