Amazon Luncurkan Amazon Shipping, Layanan Logistik di India

marketeers article
Amazon. (FOTO: 123rf)

Amazon, perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) diam-diam mulai menawarkan jaringan transportasi dan logistiknya sebagai layanan umum di India. Layanan itu bisa digunakan oleh merchant pihak ketiga, pelaku usaha, ataupun brand langsung ke konsumen.

Dilansir dari Techcrunch, Selasa (8/11/2022), kebijakan tersebut demi memanfaatkan ekosistem pengirimannya yang besar untuk mendulang pendapatan di pasar utama luar negeri. Uji coba sudah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir dengan meniru sistem serupa yang sudah berjalan di AS.

BACA JUGA: Tumbuh 86%, Bukalapak Raih Pendapatan Rp 898 Miliar pada Kuartal III

Perusahaan e-commerce itu menamakan layanannya, Amazon Shipping. Dalam deskripsi di lamannya, Amazon Shipping menawarkan jangkauan luas dan keandalan tinggi, dengan biaya logistik terendah. 

Amazon Shipping akan mengambil paket ke konsumen selama tujuh hari dan segera mengirimkan ke tujuan. Perusahaan yang telah berinvestasi hingga US$ 6,5 miliar di India dalam tujuh tahun terakhir itu menawarkan biaya pengiriman dengan tarif yang kompetitif.

BACA JUGA: Bidik Dana Rp 7,99 Triliun lewat IPO, Blibli Alokasikan untuk Bayar Utang

Amazon memastikan tidak ada biaya tambahan untuk pengiriman pada akhir pekan dan pelanggan tidak terikat kontrak apa pun sehingga bisa membatalkan layanan kapan saja. Amazon Shipping telah bermitra dengan perusahaan lokal Shiprocket, Unicommerce, Easyecom, Clickpost dan Vinculum untuk sistem manajemen pesanan dan pengiriman. 

Amazon juga sudah menguji layanan tersebut setidaknya selama beberapa bulan di India. Aksi Amazon dipastikan memusingkan kompetitor lokal, seperti Delhivery, Ecom Express dan bahkan raksasa logistik Blue Dart dan India Post. 

Flipkart, kompetitor Amazon yang didukung Walmart di India juga mulai membuka jaringan logistiknya ke perusahaan pihak ketiga awal tahun ini. Amazon Shipping bisa mengantarkan segala jenis barang, selain barang beracun dan berbahaya. 

Dalam kebijakan layanannya, Amazon Shipping masih membatasi jumlah pengiriman barang sebanyak 99 per pesanan. Pada awal tahun, Amazon sudah membuka jaringan logistik untuk pihak ketiga di AS dengan nama ‘Buy with Prime’. 

Layanan itu akan menjadi tantangan bagi kompetitor besar, seperti Shopify lantaran Amazon memiliki ekosistem logistik yang besar dan terintegrasi.

“Saat ini logistik Amazon sangat besar dan terintegrasi penuh dari hulu hingga hilir, meskipun hanya melayani Amazon. Langkah selanjutnya adalah membukanya untuk non-Amazon dan itulah yang terjadi sekarang,” tulis Ben Thompson dari Stratechery awal tahun ini.

Related