PT TUV NORD Indonesia mendorong pemanfaatan data science tanpa coding untuk memperluas akses literasi data lintas sektor. Langkah ini dilakukan guna menjawab kebutuhan tenaga kerja non-teknis yang ingin terlibat aktif dalam proses analisis data.
Pendekatan ini memungkinkan pengguna menganalisis dan memvisualisasikan data tanpa menulis kode pemrograman. Teknologi tersebut mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan inklusif.
BACA JUGA: Pelita Air Datangkan Airbus A320 sebagai Armada ke-13
“Memberdayakan orang lain dengan data science yang mudah diakses bukan sekadar mengajarkan alat, tapi membuka masa depan,” kata Arief Rama Syarif, Founder Yayasan Komunitas Open Source dalam siaran pers kepada Marketeers, Senin (5/5/2025).
Penggunaan tools berbasis antarmuka grafis seperti KNIME menjadi solusi yang relevan di era digital. Platform ini memungkinkan siapa pun membangun visualisasi dan membuat laporan hanya dengan fitur drag-and-drop.
Melalui metode ini, pengguna cukup memahami struktur data dan logika dasar tanpa harus mempelajari bahasa pemrograman. Hasil analisis pun dapat dikomunikasikan secara efektif kepada tim lintas divisi.
Sistem kerja KNIME dirancang agar mudah digunakan oleh siapa saja, termasuk pengguna tanpa latar belakang IT. Proses seperti pembersihan data, transformasi, hingga analisis dilakukan dalam satu alur visual yang intuitif.
Berkat fitur wizard otomatis dan konektor data, pengguna dapat menggabungkan berbagai sumber data dengan lebih efisien. Hal ini membantu organisasi untuk lebih cepat dalam menghasilkan insight yang dibutuhkan.
Keuntungan lain dari pendekatan ini adalah terbukanya partisipasi dari kalangan non-teknis seperti manajer, guru, hingga staf administrasi. Mereka kini dapat melakukan analisis tanpa harus bergantung penuh pada tim data.
Keterlibatan tersebut menjadikan proses analisis lebih kolaboratif dan menyeluruh. Data tidak lagi menjadi domain eksklusif bagi teknisi atau analis profesional.
Meski tidak memerlukan coding, pemahaman konsep dasar tetap diperlukan untuk hasil yang optimal. Hal ini mencakup pengenalan struktur data, jenis algoritma, dan kemampuan interpretasi hasil.
Tools tanpa coding bukanlah pengganti ilmu data secara penuh, tetapi pelengkap yang memperluas akses. Teknologi ini berfungsi sebagai jembatan bagi mereka yang ingin masuk ke dunia data dengan lebih cepat.
Penggunaan metode ini juga mendukung pengembangan budaya kerja berbasis data di berbagai sektor. Organisasi yang memiliki literasi data tinggi cenderung lebih adaptif terhadap perubahan.
Inklusivitas yang ditawarkan metode ini mempercepat digitalisasi dan efisiensi pengambilan keputusan. Dalam jangka panjang, hal ini memperkuat daya saing perusahaan dan sektor publik secara umum.
“Dengan pendekatan ini, kami berharap semakin banyak orang dapat berkontribusi dalam proses analisis data secara mandiri,” ujar Rosaria Silipo, Vice President Evangelism KNIME.
BACA JUGA: Joint Venture SM+ dan KIRA Bangun Pusat Data SMX01 di Jakarta
Meningkatnya penggunaan platform tanpa coding mencerminkan pergeseran pendekatan terhadap data. Kini, siapa pun bisa menjadi bagian dari proses transformasi digital yang berbasis data.
Berangkat dari kondisi ini pula, PT TUV NORD Indonesia menggelar sebuah diskusi publik Data Connect Jakarta yang bertajuk “Introduction to KNIME and AI Agents Without Coding.” Acara bakal diselenggarakan pada Jumat, 23 Mei 2025 di Harris Fx Sudirman, Jakarta.
Inisiatif seperti ini membuka peluang baru dalam pengembangan kapasitas SDM di berbagai bidang. Teknologi menjadi alat pemberdayaan, bukan penghalang, bagi siapa pun yang ingin belajar dan berkembang.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz