Andalkan Riset Mendalam, Tata Motors Bidik Pasar Indonesia

marketeers article
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mungkin nama Tata Motors belum terlalu dikenal. Hal ini lumrah mengingat produsen otomotif asal India ini baru masuk Indonesia secara resmi pada September saat gelaran IIMS (Indonesia International Motor Show) tahun 2012. Namun, sejak tahun 2006, Tata Motor sudah memiliki kantor virtual di Indonesia guna mendukung kegiatan riset mereka di pasar Indonesia. Sejak saat itulah, perjalanan riset mereka di Indonesia terus berjalan hingga saat ini.
 
“Kami sebagai pemain terbesar di India tidak ingin merusak citra kami dengan melakukan hal yang ceroboh di pasar Indonesia yang menyimpan banyak potensi. Sejak tahun 2006 sampai tahun 2011, kami melakukan riset tahap awal, membaca karakter konsumen Indonesia melalui tatamotors.co.id,” ujar Biswadev Sengupta, Presiden Direktur PT Tata Motors Indonesia saat ditemui Marketeers di kantornya, Jakarta, Kamis (12/02/2015).
 
Sejak meluncurkan tatamotors.co.id pada tahun 2006, kegiatan riset Tata Motors berlanjut dengan resmi menyatakan diri masuk pasar Indonesia melalui ajang IIMS 2012. Namun, pada ajang ini, Tata Motor tidak menjual produknya. Dengan dua area pameran yang mereka miliki, mobil penumpang dan mobil komersial, Tata Motor hanya memperkenalkan lini produknya kepada para pengunjung IIMS tersebut.
 
“Kami saat itu tidak menjual produk kami. Saat itu, kami membidik kesadaran merek di benak konsumen, memberikan pengalaman kepada konsumen untuk melihat langsung produk kami, serta melakukan riset pasar secara langsung. Mulai dari mengetuk casis dari kendaraan yang kami miliki, konsumen sudah dapat merasakan kekuatan dari produk kami,” lanjut Biswadev.
 
Setelah memperkenalkan produknya pada IIMS 2012, Tata Motors melakukan riset lebih mendalam lagi melalui focus group discussion, riset lokasi, dan seleksi kelayakan diler. Selain itu, Tata juga melakukan pengujian produk di lahan Indonesia. Untuk melakukan pengujian ketangguhan produknya, Tata Motors minimal melakukan pengujian sejauh 40 ribu kilometer.
 
Barulah pada tahun 2013, Tata Motors resmi memperkenalkan tiga lini produknya (Tata Aria, Vista, dan Storme). Ketiganya merupakan mobil penumpang, meskipun Tata Motors kental dengan imej mobil niaga. “Di benak pengusaha besar, kami sangat kental dengan mobil niaga. Hal ini dipicu sejak kami mengakuisisi Daewoo Truck. Namun di pasar saat ini, imej sebuah merek otomotif kuat terbentuk dari jenis mobil penumpang,” jelas Biswadev.
 
Saat ini, Tata Motors telah memiliki sekitar enam produk (Tata Aria, Vista, Storme, SuperACE, ACE, dan XenonRX)  yang merupakan mobil SUV, MPV, City Car dan Pick Up untuk kebutuhan niaga. “Keiritan pemakaian BBM dan kekuatan dari produk yang kami miliki menjadi nilai jual yang kami tawarkan ke konsumen Indonesia,” pkata Biswadev.
 
Pada tahun 2015, Tata Motors berniat akan membangun 20 diler 3S (Sales, Service, Spare Part). Awal tahun ini, sudah 15 diler yang dibangun. Sebelas di antaranya telah beroperasi dan empat  lainnya masih tahap peresmian. Meski demikian, Tata Motors telah memperkuat bisnisnya dengan menggandeng pihak lain dalam membentuk Tata Certified Workshop (TCW) yang melayani layanan purna jual, seperti servis dan suku cadang. Sekitar 50 TCW yang tersebar di seluruh Indonesia, diharapkan dapat menambah brand awareness yang Tata Motors miliki di Indonesia.

Related