Model kecerdasan buatan (AI) milik Google, Veo 3, tengah menjadi perhatian publik berkat kemampuannya menghasilkan video realistis. Untuk mengantisipasi penyalahgunaan dan penyebaran informasi palsu, Google mulai menyematkan watermark pada setiap video yang dihasilkan teknologi ini.
Hal ini diumumkan secara tidak langsung melalui unggahan Josh Woodward, Wakil Presiden Google Labs dan Google Gemini, di X. Ia menyebut bahwa watermark ditambahkan ke seluruh video buatan Veo 3, kecuali video yang dihasilkan Flow oleh pengguna dengan paket Google AI Ultra.
BACA JUGA: ChatGPT Kini Bisa Buat Catatan Rapat dan Akses Google Drive
“Kami telah menambahkan watermark yang terlihat pada semua video, kecuali untuk video dari anggota Ultra di Flow. Ini merupakan langkah awal kami dalam menghadirkan Detektor SynthID kepada lebih banyak orang secara bersamaan,” tulisnya, dikutip dari Mashable, Kamis (5/6/2025).
Watermark tersebut berupa tulisan “Veo” dengan warna putih pucat yang ditempatkan di pojok kanan bawah video. Namun, banyak pengguna mungkin tak menyadarinya karena tampilannya sangat halus dan hampir tidak terlihat saat video diputar secara cepat di media sosial.
Selain watermark yang terlihat, Google juga menyematkan tanda tak terlihat bernama SynthID, yang diklaim sulit dihapus meski video sudah diedit. Google pun telah mengembangkan alat pembaca SynthID, meski saat ini baru tersedia untuk kalangan terbatas.
BACA JUGA: IBM Dorong Kolaborasi Nasional untuk Perkuat Keamanan Siber
Sejak dikenalkan dalam ajang Google I/O 2025, Veo 3 sendiri telah menarik perhatian karena kemampuannya menghasilkan video dengan visual, suara, dan dialog yang tampak nyata. Jenis kontennya pun beragam, mulai dari video unboxing, wawancara jalanan, hingga cuplikan ala berita dan iklan.
Dalam pernyataan resminya, juru bicara Google mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen mengembangkan AI secara bertanggung jawab. Mereka juga menegaskan semua konten yang dihasilkan oleh teknologi Google akan dilengkapi watermark, baik yang terlihat maupun tidak.
