Lanjutkan Inovasi, Apple Akuisisi Startup Kecerdasan Buatan Datakalab

marketeers article
Ilustrasi kantor Apple. (FOTO: 123RF)

Apple kembali melakukan akuisisi startup kecerdasan buatan berbasis di Paris, Datakalab, sebagai bagian dari upayanya untuk memberikan alat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di perangkatnya. Apple melirik Datakalab karena usaha rintisan itu memiliki keahlian dalam kompresi algoritma dan sistem AI tertanam.

Dikutip dari dari MacRumors pada Selasa (23/4/2024), akuisisi yang diselesaikan pada 17 Desember tahun lalu, dilakukan secara diam-diam namun dicatat dalam pengajuan Komisi Eropa yang ditemukan oleh publikasi Prancis Challenges.

Meskipun detail keuangan transaksi tersebut tidak diungkapkan, langkah ini hampir pasti bagian dari strategi lebih luas Apple untuk membawa teknologi AI yang lebih canggih ke perangkatnya, seperti yang diharapkan akan diperkenalkan dalam iOS 18.

BACA JUGA: Apple Akuisisi Startup AI DarwinAI untuk Tingkatkan Efisiensi Produksi

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016 oleh Xavier dan Lucas Fischer dan telah membuat kemajuan signifikan dalam teknologi AI dengan fokus pada algoritma deep learning hemat daya dan tinggi efisiensi yang berfungsi tanpa bergantung pada sistem berbasis cloud.

Pendekatan ini sejalan dengan komitmen yang sering disebutkan oleh Apple terhadap privasi pengguna, keamanan data, dan kinerja yang handal, karena memproses data secara lokal meminimalkan risiko pelanggaran data dan memastikan waktu pemrosesan yang lebih cepat.

Keahlian startup ini dalam mengompresi jaringan saraf agar bekerja secara efektif pada perangkat portabel seperti smartphone dan tablet kemungkinan menjadi faktor kunci dalam minat Apple.

BACA JUGA: Update iOS 17.4 Kena Malfungsi Autocorrect, Apple Siapkan Versi Baru

Laporan baru-baru ini melaporkan bahwa LLM (Large Language Model) Apple akan berjalan sepenuhnya di perangkat, bukan melalui awan seperti kebanyakan layanan AI yang ada. Alat AI Apple mungkin kurang mampu dalam beberapa kasus dibandingkan dengan pesaing langsungnya yang berbasis awan.

Sebelum diakuisisi, Datakalab terlibat dalam berbagai proyek bergengsi, termasuk kolaborasi dengan pemerintah Prancis dan Disney.

Perusahaan ini mengembangkan teknologi yang mampu menganalisis emosi manusia melalui pengenalan wajah dan data visual, yang kemudian digunakan untuk memantau reaksi audiens secara real-time selama pemutaran film di bioskop.

Editor: Eric Iskandarsjah

Related