Archipelago Rambah Bisnis Hostel Berbagi Kamar

marketeers article

Jaringan manajemen perhotelan dalam negeri Archipelago International meluncurkan merek hotel terbarunya, Nomad Hostel. Berbeda dari hotel standardized yang biasa dikelola Archipelago selama ini, Nomad hadir dengan konsep berbagi kamar penginapan dan kamar mandi (shared rooms dan bathrooms) bergaya asrama.

Kendati demikian, Nomad Hostel pun menyajikan fasilitas umum seperti ruang tunggu (lounge), restoran, fasilitas laundry dan Wi-Fi. Ini merupakan portofolio Archipelago pertama dengan harga paling terjangkau setelah favehotel dan Hotel NEO yang berkonsep select-service. Di jajaran lain, terdapat Quest Hotel dan Harper yang ekonomis serta Aston, Alana, Aston Heritage Collection dan Kamuela untuk kelas high-end.

Perusahaan menyebut bahwa Nomad Hostel didesain sebagai solusi cerdas para turis yang menginginkan akomodasi penuh gaya dan nyaman, namun menawarkan harga yang terjangkau. Setiap hostel menyuguhkan desain unik dengan berbagai layanan dan fasilitas tambahan, seperti ruang multifungsi dengan games roomsvending machines, fasilitas laundry koin, serta kedai kopi.

Hostel pertama ini dibuka di kawasan Kemang, Jakarta, tempat yang kerap dijamah oleh para kawula muda ibu kota. Di sana, hostel ini memiliki 14 kamar penginapan yang terdiri dari 4 jenis kamar dengan total 192 tempat tidur.

Hostel ini juga memiliki ruang bersama dengan tenis meja, biliar dan lounge, serta gerai kopi & bar, lapangan basket serta sebuah jacuzzi. Hostel perdana ini telah dibuka pada 8 Agustus 2018 lalu.

President & CEO Archipelago International John Flood bilang, melalui Nomad, Archipelago tak hanya merambah bisnis baru, namunkami juga meningkatkan jangkauan internasional dengan rencana membuka hostel di luar negeri pada masa mendatang.

“Hal ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perusahaan dan kami menyambut kesempatan untuk terus mengembangkan babak baru ini,” kata dia.

Archipelago International mengelola portofolio perhotelan dengan lebih dari 135 hotel dan 100 properti baru yang sedang dikembangkan di Indonesia, Karibia, Filipina, Arab Saudi dan Malaysia. Portofolio itu terdiri atas 18.000 lebih kamar penginapan dan 9 merek di lebih dari 55 kota di dunia.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related