Tahun ini, industri properti sedang melemah. Menurut riset Savills, penjualan apartemen di Jakarta sepanjang semester pertama tahun 2017 mencapai sekitar 4.100 unit. Pencapaian tersebut baru sekitar 36% dari total penjualan tahun 2016. Menunjukan bahwa transaksi penjualan apartemen di Jakarta masih lemah dan belum menunjukkan tren pemuliha
Namun, bukan berarti tidak ada peluang yang bisa digarap. Bahkan ada sebagian developer yang justru berhasil meraih penjualan. Khususnya di segmen hunian vertikal mewah atau apartemen high end. Tentunya, lokasi, akses, dan fasilitas tetap menjadi kunci utama penjualan apartemen mewah.
Inilah yang dibuktikan oleh South Hills, sebuah apartemen ekslusif yang berada di kawasan elit, Kuningan, Jakarta. Dikitari oleh perkantoran, kantor-kantor kedutaan besar, dan berbagai pusat perbelanjaan membuat South Hills terbilang laris penjualannya.
“Sejak groundbreaking pada pertengahan 2016, penjualan South Hills sudah mencapai 70% dari total 597 unit yang kami tawarkan. Sekarang ini, kami membuka pemesanan untuk unit-unit high zone yang menawarkan view Jakarta dari lantai 33 hingga 42,” kata Nicholas Tan, Komite Manajemen KSO Duta Regency Karunia Metropolitan Kuningan Properti, hari ini saat peluncuran unit high zone, (10/10/2017).
Menurut Nicholas, salah satu kunci sukses dari South Hills adalah kelengkapan fasilitas dan luasnya ruang terbuka dari total area apartemen ini. Proyek ini memiliki total luas hingga 1,1 hektar. Dan, sekitar 70% dari luasan itu adalah kawasan luar ruang yang berisi beragam fasilitas, seperti jogging track, kolam renang, edutainment untuk anak, dan lainnya. “Lokasi edutainment untuk anak ini ada dua, indoor dan outdoor,” terangnya.
Soal kenyamanan, South Hills memberikan private elevator untuk semua unit, dari yang terkecil hingga terbesar. Apartemen ini juga menjamin urusan parkir kendaraan dari penghuninya, baik untuk roda empat dan dua.
Kelengkapan fasilitas ini sangat mendukung untuk para keluarga muda yang bekerja di kawasan tersebut. Secara segmen South Hills memang menyasar para eksekutif muda, keluarga muda, dan para ekpatriat di kawasan itu. “Keluarga muda ini target utama kami. Dari total unit yang ada sekitar 80%-nya cocok untuk segmen ini, yakni unit yang memiliki 2 bedrooms,” tambah Nicholas.
Apartemen ini bukan saja menyasar para end user, namun juga mereka yang berniat untuk investasi. Nilai investasinya, tambah Nicholas, sudah naik sekitar 15% dari sejak pertama kali diluncurkan. Patokan harga yang ditawarkan South Hills berkisar antara Rp 39 juta hingga Rp 49 juta atau harga per unit antara Rp 3 hingga 7 miliar.
Serah Terima
Strategi penjualan yang dijalankan South Hills juga menjadi kunci larisnya apartemen ini. Salah satunya dengan menerapkan model baloon payment. Dengan model ini, konsumen bisa lebih ringan mencicil dan pelunasan saat serah terima.
Rencananya, pembangunan South Hills selesai pada Maret 2019. Lalu, proses serah terima dilakukan pada kuartal II tahun 2019. “Kami optimistis dengan beragam fasilitas dan green environment ini akan menjadi nilai tambah istimewa di tengah hiruk pikuk ibukota,” pungkasnya.