Arti Subtle Foreshadowing, Teknik Storytelling yang Jadi Tren TikTok
TikTok sedang diramaikan dengan tren baru bernama subtle foreshadowing. Siapa sangka, tren menyisipkan petunjuk kecil tentang akhir sebuah video ke bagian awal atau tengahnya ini ternyata terinspirasi dari teknik penulisan.
Salah satu contoh subtle foreshadowing di TikTok adalah seseorang merekam dirinya terpeleset. Kemudian, orang itu akan mengedit video tersebut agar momen jatuhnya terlihat seperti sudah diprediksi sebelumnya.
Tren subtle foreshadowing tidak serta merta muncul. Salah satu alasan video-video ini menjadi viral ialah karena mencerminkan cara generasi baru berinteraksi dengan media dan seni, sebagaimana dijelaskan Forbes.
BACA JUGA: Cara Buat dan Lihat Pesan di Send the Song yang Viral di Medsos
Pada dasarnya, video-video itu merupakan evolusi dari humor klasik. Dalam lelucon tradisional, ada yang disebut punchline, yaitu twist tak terduga yang mengubah konteks cerita sebelumnya. Tren subtle foreshadowing menghilangkan struktur lama ini.
Dalam tren TikTok, bagian tidak terduga alias punchline disisipkan berulang kali dalam video. Sehingga, akan muncul perasaan aneh dalam benak penonton yang membuat mereka lebih fokus pada “bagaimana” cerita mencapai punchline tersebut, daripada punchline-nya sendiri.
Makna Foreshadowing dalam Storytelling
Sementara dalam dunia penulisan, foreshadowing didefinisikan oleh Grammarly sebagai teknik memberikan petunjuk atau isyarat tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Ini biasanya digunakan untuk membangun ketegangan atau memancing rasa penasaran pembaca.
BACA JUGA: Mengenal Red String Theory yang Viral di Media Sosial
Misalnya, jika tokoh cerita berkata bahwa musim gugur selalu membawa hal buruk, pembaca yang jeli akan ‘waspada’ saat daun-daun mulai berguguran. Ada pula contoh lain, seperti narator yang berkata, “Saya tidak tahu bahwa hari itu akan mengubah hidup saya selamanya” di awal cerita.
Ada dua jenis foreshadowing, yaitu langsung (terbuka) dan tidak langsung (tersirat). Keduanya digunakan untuk tujuan yang sama, yaitu memberi pengalaman membaca yang lebih memikat, tanpa memberikan spoiler.
Ya, meski sama-sama menyisipkan akhir cerita di bagian awal atau tengah, foreshadowing tidak sama dengan spoiler. Teknik ini hanya memberikan petunjuk samar, bukan mengungkap cerita secara langsung.
Jadi, tertarik untuk mulai membuat konten dengan teknik yang satu ini?
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz