Artificial Intelligence Dipercaya Dapat Membantu Menyelesaikan Pandemi

marketeers article
Male hand using laptop with digital business interface. Future and ai concept. 3D Rendering

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dipercaya dapat membantu negara-negara di dunia untuk menyelesaikan pandemi COVID-19. Dengan teknologi ini, fasilitas kesehatan dapat dengan mudah mengenali pola penyebaran, serta dapat memberikan peringatan dini bagi yang terinfeksi.

AI mampu mengenali pola dan data lebih baik daripada manusia. Teknologi ini mampu memberi peringatan dini kepada rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, dan juga regulator kesehatan, bahwa outbreak akan segera terjadi di suatu daerah. Ini memiliki potensi menyelamatkan ribuan orang,” jelas Michio, fisikawan Amerika Serikat saat acara Million Dollar Round Table (MDRT) yang digelar secara virtual, Sabtu (08/08/2020).

Dengan menggunakan teknologi AI dan pandemi COVID-19 dapat dideteksi secara dini, Michio memperkirakan korban tidak akan sebanyak sekarang. Selain itu, teknologi ini juga dapat memudahkan para tenaga kerja dan pemerintah untuk melakukan contact tracing serta diagnosa pola dan data yang selama ini dilakukan secara manual.

“Tenaga kesehatan dan relawan harus direkrut, dilatih, dan mulai bekerja dengan prosedur yang tidak seragam. Hal ini mengurangi akurasi data dan memakan waktu yang amat lama. AI dapat melakukan semua ini dengan lebih cepat,” lanjutnya.

Ada berbagai macam cara AI mengenali pola ini. Sebagai contoh, Michio menyebutkan bahwa termometer-termometer yang tersambung ke internet bisa menjadi sumber data bagi AI untuk menyimpulkan apakah penyebaran wabah mulai terjadi di sebuah daerah. Data pencarian pengguna internet dari mesin pencarian seperti Google juga bisa digunakan AI untuk mengenali pola meningkatnya gejala COVID-19 di daerah tertentu.

Drone juga bisa digunakan untuk mendeteksi orang-orang yang menderita COVID-19. Sensor infra merah pada drone bisa menangkap meningkatnya suhu tubuh seseorang yang demam di tengah kerumunan,” kata Michio.

Michio menambahkan bahwa penggunaan AI harus berskala global. Menggunakan AI untuk melakukan penelusuran kontak (contact tracing) diseluruh dunia dapat membantu otoritas kesehatan negara-negara di dunia untuk bekerja sama menangani wabah COVID-19 dan wabah-wabah lain di masa depan.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related